Berkah Pertemuan Jokowi-Prabowo: IHSG Naik dan Rupiah Melambung

15 Juli 2019 13:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) saat tiba di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Pagi ini, beberapa data perekonomian terpantau berada dalam kondisi prima. Pertama, Rupiah menguat dibanding Dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Paman Sam tersebut dibuka di bawah level Rp 14.000-an mengawali perdagangan awal pekan.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (15/7), di pasar valuta asing, dolar AS turun tajam ke Rp 13.965 usai dibuka pada pukul 8.38 WIB. Bahkan pada pukul 09.50 WIB, kurs sempat mencapai Rp 13.945 per dolar AS.
Kedua, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau membuka perdagangan hari ini. Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak menguat 34,96 poin (0,55 persen) ke 6.408,32. Mengawali perdagangan Senin (15/7), IHSG dibuka menguat 35,972 poin (0,56 persen) ke 6.409,317. Sementara indeks LQ45 juga dibuka naik 7,698 poin (0,76 persen) ke 1.025,048.
IHSG bahkan masih betah berada di zona hijau hingga sesi perdagangan siang ini. Pada perdagangan sesi I, IHSG ditutup menguat 52,818 poin (0,83 persen) ke 6.426,163. Angka ini membuat IHSG berada pada posisi paling tinggi pada bursa saham se-Asia.
ADVERTISEMENT
Sementara indeks LQ45 juga ditutup naik tajam 12,139 poin (1,19 persen) ke 1.029,489. Delapan dari 10 indeks sektoral menguat dipimpin sektor infrastruktur yang naik 1,45 persen. IHSG pun jadi yang terbaik se Asia.
Kedua data ekonomi ini menguat disebut-sebut karena imbas pertemuan Joko Widodo dan Prabowo di Stasiun MRT Lebak Bulus, Sabtu lalu. Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan, pertemuan tersebut memberikan harapan situasi perekonomian domestik yang lebih baik ke depan.
"Ini mendorong rupiah melewati batas psikologi Rp 14.000. Pertemuan Prabowo dengan Jokowi, terutama lagi ucapan selamat, memberikan gambaran situasi perekonomian Indonesia ke depan akan lebih baik," ujar Piter kepada kumparan, Senin (15/7).
ADVERTISEMENT
Senada, Head of Research MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan pertemuan tersebut memang berhubungan dengan melambungnya IHSG hingga rupiah.
“Ada hubungannya karena faktor risikonya menurun. Di samping juga tentunya terbantu dari penguatan Dow Jones, penguatan harga komoditas dan penguatan Rupiah,” tandasnya.
Rasio Gini RI Membaik dan Neraca Dagang Surplus
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan selama Juni 2019 mencatatkan surplus sebesar USD 0,20 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan Mei 2019 yang surplus USD 0,21 miliar. Namun secara kumulatif sejak Januari-Juni 2019, neraca dagang masih mencatatkan defisit sebesar USD 2,03 miliar.
"Juni kita surplus USD 0,2 miliar," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (15/7).
BPS juga mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia di perkotaan dan perdesaan yang diukur gini ratio sebesar 0,382 pada Maret 2019. Angka ini menurun 0,007 poin dibandingkan Maret 2018 sebesar 0,391.
ADVERTISEMENT
Nilai gini ratio berada di antara 0 dan 1. Semakin tinggi nilai gini ratio atau mendekati 1, maka mengartikan ketimpangan yang juga semakin tinggi.
"Gini ratio untuk mengukur ketimpangan di perkotaan dan desa jadi 0,382 di Maret ini, turun dibandingkan Maret 2018 yang 0,391," ujar Suhariyanto.
Jika dirinci lebih jauh, gini ratio selama Maret 2019 tersebut merupakan yang terendah selama masa pemerintahan Jokowi. Adapun di Maret 2014, gini ratio mencapai 0,406.
Bahkan gini ratio kali ini merupakan yang terendah sejak 2012, baik pada Maret 2012 yang mencapai 0,410 maupun September 2012 yang sebesar 0,413. Faktor yang mempengaruhi penurunan gini ratio secara nasional adalah kenaikan pengeluaran per kapita kelompok bawah dan menengah, lebih cepat dibandingkan kelompok atas.
ADVERTISEMENT