Berkat Bisikan CT ke Jokowi, Harga Avtur Turun

17 Februari 2019 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menggelar konferensi pers terkait cuitan CEO Bukalapak, Achmad Zaky di Twitter. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Di awal Januari 2019, masyarakat Indonesia dihadapkan dengan fenomena melonjaknya harga tiket pesawat. Kondisi ini membuat pemerintah turun tangan. Didesak pemerintah, akhirnya maskapai sepakat menurunkan tarif tiket berkisar 20-60 persen. Namun penurunan harga tiket tak berlangsung cepat pascakomitmen maskapai.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa upaya penurunan harga, terkuak bahwa harga avtur yang tinggi menjadi salah satu pemicunya. Bahkan, harga avtur di Bandara Soekarno Hatta Tangerang disebut lebih mahal daripada Singapura, Malaysia, dan Thailand. Versi Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA), harga avtur berkontribusi sebesar 40 persen terhadap biaya operasional. Hal tersebut menjadi alasan bagi maskapai untuk menaikkan harga tiket, meskipun masih di bawah harga batas atas.
Hingga akhirnya Presiden Jokowi turun tangan yang menyebut harga avtur mahal karena monopoli Pertamina. Pernyataan Jokowi ini merupakan masukan dari Chairul Tanjung, pengusaha nasional dan juga salah satu pemegang saham di maskapai Garuda Indonesia.
Berikut fakta-fakta penurunan harga avtur yang dirangkum kumparan, Minggu (17/1).
ADVERTISEMENT
Sesaat sebelum berpidato dalam perayaan Hari Ulang Tahun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ke-50 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat informasi dari Chairul Tanjung (CT).
Salah satu konglomerat terkaya di Indonesia itu mengatakan pada Jokowi, penjualan avtur di dalam negeri dimonopoli Pertamina dan membuat harganya jadi tak efisien. Hal ini kemudian dituding sebagai penyebab mahalnya harga tiket pesawat yang menjadi polemik pada awal tahun ini.
"Berkaitan dengan harga tiket pesawat, saya terus terang kaget dan malam hari ini saya baru tahu. Mengenai Pak CT (Chairul Tanjung) mengenai avtur, yang ternyata avtur yang dijual di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta) itu dimonopoli oleh Pertamina sendiri," kata Jokowi sambil tertawa.
ADVERTISEMENT
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun turut menanggapi pernyataan Presiden Jokowi ini. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, mengatakan harga avtur yang dijual Pertamina sudah sangat kompetitif. Dia bahkan mengatakan harga avtur Pertamina paling murah nomor 3 di Asia Tenggara untuk depot pengisian di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Ilustrasi pengisian bahan bakar ke pesawat Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Fajar juga mengatakan saat ini harga avtur yang dijual Pertamina sudah lebih murah. Sebab, menurut dia, perusahaan sudah menurunkan harganya sejak November tahun lalu yang sudah dilaporkan Pertamina ke Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Coba tanyakan ke Direktur Pertamina Pak Haryo, jadi harga avtur di (Pertamina) sangat kompetitif. Saya sampaikan lagi harga avtur di Indonesia khususnya di Soetta sangat kompetitif. Jadi harga avtur sekarang posisinya turun terus sejak bulan November dan sudah disampaikan oleh Bu Menteri BUMN," katanya.
ADVERTISEMENT
Para maskapai selalu menyebutkan bahan bakar avtur menjadi penyumbang terbesar dalam biaya operasional. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengakui beban bahan bakar avtur terhadap biaya operasional perusahaan cukup tinggi. Komponen tersebut menyumbang 38-48 persen terhadap seluruh beban biaya operasional Garuda Group.
Tapi, Kementerian Perhubungan berkata lain. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti sebelumnya menuturkan, biaya Avtur hanya berkontribusi sebesar 24 persen terhadap biaya operasional maskapai. Hal serupa juga disampaikan International Air Transport Association (IATA). Data Asosiasi Angkutan Udara Internasional itu mengungkapkan, porsi harga avtur hanya sekitar 24 persen dari biaya operasional penerbangan.
Setelah sengkarut polemik harga avtur, akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pihaknya akan melakukan perbandingan tarif PPN avtur di Indonesia dengan negara lain terlebih dahulu. Sebab, selama ini, harga avtur di dalam negeri dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) oleh negara.
Maskapai Penerbangan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurut Sri Mulyani, ini dilakukan otoritas fiskal demi menciptakan kesetaraan atau level of playing field dengan negara lain. Penyetaraan PPN avtur tersebut juga akan dilakukan pemerintah agar tak ada lagi kompetisi yang tak sehat antara Indonesia dengan negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Rini Soemarno merespons omongan Presiden Jokowi tentang mahalnya harga avtur di dalam negeri dan monopoli PT Pertamina (Persero) dalam menjual BBM untuk pesawat ini.
Menurut Rini, saat ini dirinya tengah membicarakan masalah tersebut dengan pihak terkait, termasuk dengan Pertamina. Pagi tadi, Rini juga memanggil Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati ke kantornya.
“Ini sedang dibicarakan,” kata Rini saat ditemui di basement Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/2).
PT Pertamina (Persero) menurunkan harga avtur (publish rate) mulai Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 00.00 WIB. Sebelumnya, harga avtur di Indonesia dikeluhkan menjadi penyebab para maskapai menaikkan harga tiket.
ADVERTISEMENT
Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita, menjelaskan harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur, yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.
Sebagai contoh, dia menjelaskan, harga avtur (published rate) untuk Bandara Soekarno-Hatta, turun dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp 7.960 per liter.
“Harga ini lebih rendah sekitar 26 persen dibandingkan harga avtur (published rate), di Bandara Changi Singapura,” katanya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (16/2).