Bermula Tak Sengaja, Sambal Bu Rudy Terjual Ribuan Botol per Hari

27 Juli 2018 14:35 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sambal Bu Rudy. (Foto: kumparan, instagram @ngehe_id)
zoom-in-whitePerbesar
Sambal Bu Rudy. (Foto: kumparan, instagram @ngehe_id)
ADVERTISEMENT
Usia Lanny Siswadi atau yang biasa disapa Bu Rudy memang tak lagi muda. Namun, perempuan kelahiran 10 Oktober 1953 ini masih cekatan. Di Depot Sambal Bu Rudy di Jalan Dharmahusada, Surabaya, pada Kamis lalu, dia masih sigap mengolah sambal andalannya.
ADVERTISEMENT
Hari itu, Depot Bu Rudy sudah dijejali pembeli. Padahal masih pagi sekali ketika kumparan ke sana. Beragam pembeli dari usia tua hingga muda, warga Surabaya dan mereka yang dari luar kota.
Bisnis sambal pedas sebenarnya bukan suatu impian Bu Rudy. Dulu berbagai usaha dia jalani, mulai dari bisnis sepatu, sampai kuliner dengan membuka warung pecel dan nasi campur menggunakan food truck.
“Yang pasti tidak terencana. Awalnya saya pengusaha sepatu di Pasar Turi. Mulai 1983-2007 saya tekuni toko sepatu,” kata Bu Rudy.
Bu Rudy Depot Sambel (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bu Rudy Depot Sambel (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Titik balik kehidupannya terjadi saat suaminya, Rudy Siswadi, pulang membawa ikan dan udang hasil memancing. Dia kemudian memasaknya ditambah sambal yang dia buat dan mengajak rekannya untuk bersantap bersama.
ADVERTISEMENT
Tak nyana, teman-temannya mengaku suka dengan sambal buatan Bu Rudy. Mereka merespons positif dan iseng mendorong agar Bu Rudy membuat bisnis sambal yang sekarang menjadi bisnis utamanya.
Sekarang penggemar sambalnya bukan hanya masyarakat jelata, para pesohor di republik ini juga menjadi pelanggannya. Presiden SBY, Presiden Megawati, dan Presiden Jokowi, pernah mencicipi sambal Bu Rudy. Pasarnya kini bahkan sudah merambah ke Hong Kong.
Sambal Bu Rudy digemari karena menjadi hidangan pelengkap makan. Saban hari, Bu Rudy bisa menghabiskan 100-200 kilogram cabai dan 500 kilogram udang sebagai bahan membuat sambal. Karyawannya, kini ada puluhan orang.
Bu Rudy Depot Sambel (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bu Rudy Depot Sambel (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Produksinya, 1.500-2.000 botol per hari yang dijual di enam cabang depot di Surabaya. Soal omzet, Bu Rudy tak mau buka-bukaan. Namun menurut dia, dalam sehari bisa habis hingga ribuan botol sambal dengan harga per botolnya Rp 26 ribu hingga Rp 30 ribu.
ADVERTISEMENT
“Aku enggak ngerti pastinya. Pokoknya cukuplah. Enggak usahlah, orang sudah tahu kok Bu Rudy,” katanya.
Jika dalam sehari sambal Bu Rudy bisa ludes sebanyak 1.500 botol dengan harga Rp 26 ribu per botolnya, dalam satu bulan omzetnya saja bisa mencapai Rp 1,1 miliar. Bu Rudy juga tak hanya menjajakan sambal, tapi berbagai camilan dan makanan.
Tapi, Bu Rudy mengaku tak mau memikirkan omzet. Menurut dia, yang penting dari hasil usahanya ini bisa mencukupi ekonomi keluarga dan membesarkan anak-anaknya. Menurut dia, jika ingin mulai usaha, maka semua harus dijalani dengan tekun.
“Kuncinya tekun. Saya turun sendiri ikut memasak. Saya di Depot dari jam 6 pagi, karyawan baru datang jam 7. Sampai sore saya bantu masak,” katanya.
ADVERTISEMENT