news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berpaling dari China, Mahathir Merapat ke Jepang Tarik Investasi

11 Juni 2018 16:55 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tun Dr Mahathir Mohamad. (Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman)
zoom-in-whitePerbesar
Tun Dr Mahathir Mohamad. (Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman)
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad melawat ke Jepang sejak Minggu (10/6). Ini merupakan kunjungan kenegaraan ke luar negeri pertamanya, sejak dilantik sebagai kepala pemerintahan Malaysia pada 11 Mei 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Kunjungannya ke Jepang ini, sebenarnya sudah dijadwalkan sejak sebelum terpilih sebagai perdana menteri. Mahathir seperti dilaporkan Reuters, sudah menyatakan akan memenuhi undangan Konferensi Tahunan Nikkei, yang berlangsung di Tokyo.
Namun kedatangan Mahathir akhirnya menjadi kunjungan kenegaraan, sehingga dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Selain itu, juga dijadwalkan untuk bertemu para investor Jepang sambi menawarkan sejumlah proyek dan peluang bisnis.
Agenda lobi ekonomi di Negeri Matahari Terbit itu mencuat, seiring kebijakan Mahathir yang mengurangi pengaruh China dalam perekonomian Malaysia. Sesuai janji politiknya dalam kampanye lalu, Mahathir langsung mengevaluasi proyek-proyek infrastruktur besar yang dibiayai utang dari China.
East Coast Rail Link (ECRL), proyek jalur kereta api di sepanjang pesisir timur Malaysia, termasuk yang dibatalkan Mahathir. Infrastruktur bernilai 55 miliar ringgit atau Rp 193 triliun ini, didanai utang China. Dia juga sedang meninjau ulang proyek kereta api lokal yang akan dibangun China, senilai USD 14 miliar.
Jalan tol menuju Trengganu. (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan tol menuju Trengganu. (Foto: dok. Istimewa)
Dikutip dari Reuters, hal ini menjadi pertanda negara itu menjauh dari China, yang secara kontroversial telah memompa miliaran dolar ke pemerintahan Najib Razak. Hubungan Beijing dengan Malaysia makin erat di masa Najib, setelah China mengucurkan USD 2,3 miliar ke 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
ADVERTISEMENT
Namun sebagian dana di 1MDB diduga masuk kantong pribadi Najib, yang kini tengah diproses oleh aparat hukum Malaysia, atas dugaan korupsi. Mahathir juga menuding, ada markup dalam proyek-proyek yang didanai China.
"Pemerintah sebelumnya telah melibatkan Jepang, tetapi tentu saja tidak se-antusiasme kerja sama mereka dengan China," kata Shahriman Lockman, seorang analis senior di Institute of Strategic and International Studies.
Najib Razak dan Mahathir Mohamad. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)
zoom-in-whitePerbesar
Najib Razak dan Mahathir Mohamad. (Foto: AFP/Mohd Rasfan)
Untuk menggantikan dana investasi China itu, Mahathir melirik keran modal murah dari Jepang.
"Kembalinya Tun Dr Mahathir, saya yakin industri kami akan sangat senang untuk berpikir positif tentang keterlibatan Jepang di Malaysia dan industri-industrinya," kata Duta Besar Jepang di Malaysia, Makio Miyagawa.
Bagaimana pun, Jepang selama ini adalah penyumbang investasi asing terbesar di Malaysia. Pada tahun lalu saja, negara tersebut menginvestasikan USD 13 miliar di Malaysia.
ADVERTISEMENT