Bersiap IPO, Uber Jajaki Jual Unit di Asia Tenggara ke Pesaing

18 Februari 2018 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uber (Foto: Reuters / Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uber (Foto: Reuters / Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan teknologi pengelola aplikasi transportasi, Uber Technologies Inc. bersiap melakukan penawaran saham perdana ke publik (Initial Public Offering/IPO). Salah satu langkah persiapan yang dilakukan, adalah menjual unit bisnisnya di Asia Tenggara, untuk menyehatkan struktur keuangannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNBC, Uber menjajaki penjualan ke perusahaan pesaingnya yakni Grab. Sebagai imbalan, Uber menginginkan sejumlah saham di perusahaan pengelola aplikasi transportasi, Grab.
CNBC melansir informasi tersebut, mengutip dua sumber yang enggan diungkapkan identitasnya. Sejauh ini kesepakatan soal penjualan tersebut belum tercapai dan masih dalam proses pembicaraan.
Grab yang berbasis di Singapura, menyediakan layanan transportasi online berupa mobil pribadi, sepeda motor, taksi dan carpooling di lebih dari 100 kota di Asia Tenggara. Perusahaan yang berbasis di Saingapura ini mengklaim menguasai 95% pangsa pasar.
Sejak menggantikan co-founder Uber, Travis Kalanick sebagai CEO di perusahaan tersebut, Dara Khosrowshahi terus melakukan penyehatan keuangan perusahaan. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan bisa mencatatkan untung, sehingga menarik minat investor saat IPO.
Sopir Grab pakai tablet Samsung. (Foto: Grab)
zoom-in-whitePerbesar
Sopir Grab pakai tablet Samsung. (Foto: Grab)
Mengutip laporan keuangan yang dirilis pekan lalu, kerugian Uber melonjak 61% sepanjang 2017 menjadi USD 4,5 miliar. Meski demikian, kerugian di kuartal IV-2017 menurun dibandingkan periode sama setahun lalu.
ADVERTISEMENT
Pola penjualan unit bisnis ditukar dengan saham, sebelumnya dilakukan Uber dengan Didi Chuxing. Uber melepas unit bisnisnya di China ke Didi, dengan imbalan 20% saham Didi. Hal serupa juga dilakukan di Rusia, Uber bermitra dengan Yandex yang kini 37% sahamnya dimiliki Uber.
Pada konferensi Technology dan Internet di San Francisco yang digelar Goldman Sachs beberapa waktu lalu, Khosrowshahi mengungkapkan beratnya mengelola bisnis melawan para pemain lokal.