Bertransformasi Bisnis, Patra Jasa Garap Pengembangan Kawasan

19 Juli 2019 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Dari kiri ke kanan)PJ Direktur Keuangan dan SDM M. Shabran Fauzani,Direktur Pengembangan Bisnis Teddy K. Gusti, Direktur Utama Hari T. Wibowo, Komisaris PT Patra Jasa Hermawan, Direktur Operasi Ferry Febrianto, Sekretaris Perusahaan Gatot Subagio. Foto: Dok. PT Patra Jasa
zoom-in-whitePerbesar
(Dari kiri ke kanan)PJ Direktur Keuangan dan SDM M. Shabran Fauzani,Direktur Pengembangan Bisnis Teddy K. Gusti, Direktur Utama Hari T. Wibowo, Komisaris PT Patra Jasa Hermawan, Direktur Operasi Ferry Febrianto, Sekretaris Perusahaan Gatot Subagio. Foto: Dok. PT Patra Jasa
ADVERTISEMENT
Salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Patra Jasa, melakukan transformasi bisnisnya. Jika saat pertama berdiri pada 17 Juli 1975 bisnis perusahaan hanya bidang hospitality (manajemen hotel), kini sudah merambah properti.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Patra Jasa, Hari T Wibowo mengatakan, sejak 2016 bisnis Patra Jasa berkembang menjadi tiga pilar, yaitu Property & Development, Hotel & Resort, dan Multi Services. Menurut dia, hasil dari tiga pilar bisnis cukup positif.
"Sebagai pemain baru di bidang properti, kami tergolong sukses dan sangat diperhitungkan. Bahkan, transformasi juga turut mendongkrak kinerja keuangan perusahaan, antara lain meningkatkan laba 11,2 persen di 2018," kata Hari, Jumat (18/07).
Keberhasilan transformasi tersebut menjadi poin penting dalam peringatan ulang tahun Patra Jasa ke-44 yang bertajuk ‘Going Beyond, Ever Onward. Menurut Hari, transformasi dilakukan terkait inisiatif strategis perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan jangka panjang sesuai potensi dan peluang yang tersedia.
Hari mengatakan, transformasi juga tak lepas dari regenerasi dan inovasi yang dilakukan Patra Jasa di bidang sumber daya manusia (SDM) dan tata kelola perusahaan. Akibat totalitas perusahaan dalam bertransformasi, tak heran jika saat ini Patra Jasa menjadi salah satu pemain property yang cukup diperhitungkan di negeri ini.
ADVERTISEMENT
"Keberhasilan transformasi tersebut juga terlihat dari penghargaan yang diberikan BUMN Track dan PPM Manajemen kepada kami. Pada awal 2019, kami menduduki peringkat kedua sebagai perusahaan Transformasi Organisasi Terbaik dalam ajang Anugerah BUMN 2019," urai Hari.
Untuk bidang perhotelan, beberapa proyek telah dibangun antara lain The Patra Bali Resort and Villas, Patra Semarang Hotel & Convention, Patra Comfort Jakarta, Patra Comfort Anyer, Patra Comfort Bandung, dan Patra Comfort Parapat.
Hingga akhir 2016, perusahaan berhasil mencatat revenue atau pendapatan usaha senilai Rp 585 miliar dan laba bersih Rp 13,5 miliar. Sementara total aset perusahaan mencapai Rp 1,263 triliun.
Adapun untuk properti hingga saat ini Patra Jasa telah memiliki beberapa proyek yang mengedepankan keunikan masyarakat setempat. Ada empat proyek yang sudah berdiri dan memasuki tahap pemasaran.
ADVERTISEMENT
Beberapa di antaranya Apartemen Amarta di Yogyakarta sejumlah 743 unit yang terinspirasi budaya dan tradisi lokal dengan sentuhan modern minimalis, Apartemen Urbano sejumlah 1.757 unit yang mengusung konsep transit oriented development (TOD) pertama di Bekasi, serta Kawasan Patra Cirebon yang akan segera di-launching.
Melalui transformasi yang dilakukan, kinerja keuangan Patra Jasa mengalami peningkatan. Perusahaan berhasil meraih revenue atau pendapatan usaha sebesar Rp 1,4 triliun pada 2018 atau meningkat 27 persen dari perolehan 2017 sebesar Rp 1 triliun.
Begitupun perolehan laba bersih yang mencapai Rp 133,2 miliar pada 2018, atau naik 11,2 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp 118,2 miliar. Sedangkan total aset 2018 sebesar Rp 3,5 triliun atau meningkat 8,6 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp 3,2 triliun.
ADVERTISEMENT
Hari mengatakan, untuk mendukung ketiga pilar bisnis yang digarap Patra Jasa, perseroan juga gencar mendorong peran anak perusahaan. Di antaranya Mitra Tours and Travel (MTT) yang bergerak di bidang jasa tour&travel.
Selain itu ada Prima Armada Raya (PAR) yang bergerak di bidang jasa penyewaan kendaraan serta layanan pengemudi, serta Hotel Indonesia Group (HIG) yang merupakan hasil sinergi antar BUMN perhotelan.
"HIG memiliki visi menjadi hotel chain terbesar di Tanah Air dengan mengedepankan konsep keramahtamahan Indonesia yang bertaraf internasional. Salah satu proyek HIG adalah pembangunan hotel di Labuan Bajo," ungkap Hari.
Pengembangan Kawasan
Dengan positifnya transformasi di sektor bisnis properti, Patra Jasa akan memperluas cakupannya sebagai pengembang kawasan dan office building, seperti kawasan Baciro Jogja, E-Polis Rasuna Jakarta, Kawasan Patra Cirebon dan Kawasan Patra Simprug.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan pengembangan office building akan dilakukan pada proyek Graha Pertamina dan beberapa lokasi yang termasuk dalam pengembangan kawasan," kata Hari.
Ilustrasi properti & interior Foto: Pixabay
Khusus E-Polis Rasuna yang dibangun di atas lahan seluas 59.104 meter persegi, digadang akan menjadi proyek prestisius dengan pengembangan hotel bintang 4 sejumlah 250 kamar, fasilitas ritel, apartemen 3 tower yang masing-masing berjumlah 540 unit serta 3 tower perkantoran.
Dengan berbagai pengembangan yang dilakukan tahun ini, hingga akhir 2019 perusahaan telah menargetkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 2,43 trilun. Perusahaan juga membidik laba bersih mencapai Rp 202 miliar dengan total aset Rp 5,34 triliun.
Sementara terkait kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), Patra Jasa fokus pada pengembangan kearifan lokal masyarakat setempat. Pada 2018, Patra Jasa ditunjuk selaku Pengelola Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur.
ADVERTISEMENT
Balkondes Borobudur merupakan inisiatif Community Based Tourism untuk kawasan Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Bersama 19 BUMN Sponsor, Patra Jasa berupaya agar masyarakat setempat mendapat manfaat ekonomis jangka panjang dari Candi Borobudur dengan tetap mempertahankan kearifan lokal.
Saat ini telah terbangun 20 Balkondes yang total memiliki 224 kamar homestay dengan pendapatan sekitar Rp 5 miliar per tahun. Keuntungan yang diperoleh dari keberadaan Balkondes dengan konsep 1 Desa 1 BUMN ini berimbas pada kepentingan masyarakat sekitar sehingga diharapkan perekonomian daerah semakin bergerak positif.