BI Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan

19 September 2019 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank Indonesia Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia akan menggelar rapat dewan gubernur (RDG) bulanan pada siang ini. Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi Bank Indonesia (BI) akan kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin di Rapat Dewan Gubernur siang ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, BI akan memotong suku bunga acuan dengan mempertimbangkan kestabilan harga-harga barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi serta perkembangan nilai tukar rupiah.
"Laju inflasi cenderung stabil di tengah ekspektasi inflasi yang cenderung terjangkar dalam target sasaran inflasi BI di kisaran 3,5±1 persen hingga akhir tahun ini. Selain itu, nilai tukar rupiah cenderung stabil dalam sebulan terakhir ini dimana volatilitas rupiah secara rata-rata menurun yang terindikasi dari one-month implied volatility yang menurun menjadi 6,4 persen saat dari rata-rata bulan Agustus yang tercatat sekitar 7,6 persen," tuturnya kepada kumparan, Kamis (19/9).
Josua menjelaskan, pelonggaran kebijakan moneter BI juga mempertimbangkan keputusan The Fed yang memangkas suku bunga sebesar 0,25 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kondisi perlambatan ekonomi global turut berkontribusi pada langkah BI yang dinilai akan kembali menurunkan suku bunga acuannya pada hari ini.
"Dan momentum pelonggaran kebijakan moneter dengan penurunan suku bunga acuan juga di saat bersamaan dapat mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tren perlambatan ekonomi global dan bahkan potensi resesi dari beberapa negara maju dan berkembang," kata dia.
Sejalan dengan itu, Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah, juga memprediksi BI akan memangkas suku bunga acuan kali ini. Hal ini karena dia melihat langkah The Fed yang memangkas suku bunga acuan bisa memperkuat keyakinan pasar.
“Likuiditas global akan lebih longgar hingga tahun depan. Sekaligus mendorong aliran modal asing masuk ke Indonesia dan memperkuat rupiah,” tutupnya.
ADVERTISEMENT