BI: Harga Pangan Terkendali, Inflasi Oktober 0,02 Persen
ADVERTISEMENT
Laju inflasi selama bulan ini diperkirakan masih akan rendah. Harga bahan pangan yang stabil turut mendorong rendahnya inflasi selama Oktober 2019.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, inflasi selama Oktober 2019 diperkirakan sebesar 0,02 persen secara bulanan (month to month/mtm) dan 3,13 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang terjadi deflasi 0,27 persen (mtm), namun lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,28 persen (mtm).
"Survei pemantauan harga untuk minggu pertama bulan Oktober ada sedikit kenaikan harga, tapi kecil, hanya 0,02 persen (mtm), sehingga kalau year on year-nya 3,13 persen (yoy)," ujar Perry di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (4/10).
Beberapa pangan mengalami penurunan harga, seperti cabai rawit yang sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,03 persen, serta bawang merah sebesar 0,02 persen.
ADVERTISEMENT
"Beberapa mengalami kenaikan harga, tapi relatif kecil, itu daging ayam 0,03 persen, tomat sayur 0,01 persen," katanya.
Perry pun memastikan hingga akhir tahun ini masih akan terjaga. Laju inflasi akan di bawah titik tengah target 3,5 plus minus 1 persen.
"Harga terkendali sampai bulan Insyaallah Oktober dan November, Insyallah akhir tahun akan sesuai perkiraan di bawah titik tengah 3,5 persen. Ini menunjukkan inflasi terkendali," tambahnya.
Harga pangan yang mulai terkendali telah berlangsung sejak beberapa bulan ini. Di September 2019, kelompok bahan makanan mengalami deflasi 1,97 persen dan memiliki andil 0,44 persen.
Komoditas pangan yang mengalami penurunan harga selama bulan lalu di antaranya cabai merah yang andilnya terhadap deflasi sebesar 0,19 persen, bawang merah andilnya 0,07 persen, daging ayam ras andilnya 0,05 persen. Selain itu, cabai rawit memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,03 persen dan telur ayam ras memiliki andil deflasi 0,02 persen.
ADVERTISEMENT