news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BI Masih Kaji Penghitungan Kontribusi Ekonomi Syariah ke PDB

12 Desember 2018 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018. (Foto: Dok.Departemen Komunikasi BI)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018. (Foto: Dok.Departemen Komunikasi BI)
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) masih mengkaji lebih lanjut untuk menghitung Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi syariah. Hal ini dilakukan untuk melihat pertumbuhan dan potensi ekonomi syariah secara nasional.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan studi terkait kegiatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Saat ini, bank sentral juga masih mencari indikator yang tepat untuk melakukan perhitungan tersebut.
"Share ekonomi syariah ke PDB masih dalam studi, cara pengukurannya, ekonomi halal seperti apa, masih mencari indikator," ujar Perry di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2018 di Grand City Surabaya, Jawa Timur, Rabu (12/12).
Sementara itu, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Anwar Bashori mengatakan, pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) masih menghitung PDB syariah secara intensif.
Menurut Anwar, ada sejumlah tantangan untuk bisa melihat andil ekonomi syariah ke PDB. Untuk menghitung konsumsi rumah tangga misalnya, ada 80 persen makanan dan minuman halal di Indonesia, nah 20 persennya tersebut bukan berati haram.
ADVERTISEMENT
"Kami lagi kerja sama dengan KNKS, MUI, dan pemerintahan terkait untuk hitung PDB syariah. Konsumsi saja misalnya, enggak mungkin 80 persen, seolah-olah sisanya haram, enggak ada. Makanya kami cari cara hitungnya," kata dia.
Namun demikian, bank snetral belum bisa memastikan kapan penghitungan PDB syariah ini selesai dilakukan. Sebab dalam PDB syariah ini, tidak hanya mencakup kegiatan ekonomi dan keuangan syariah, tapi juga industri halal.
"Saat ini prosesnya baru mengkumpulkan program seputar ekonomi syariah dari berbagai instansi. Nanti ada saatnya saat kajiannya selesai kami umumkan," ujarnya.