BI Masih Optimistis Kredit Tumbuh hingga 12 Persen di 2019

18 Juli 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (tengah) beserta jajaran Dewan Gubernur BI memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (tengah) beserta jajaran Dewan Gubernur BI memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) masih optimistis kredit perbankan bisa tumbuh 10-12 persen hingga akhir tahun ini. Ini berbeda dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memproyeksi pertumbuhan kredit 9-11 persen hingga akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI masih tetap optimis pertumbuhan kredit bisa sesuai target. Hal ini karena sejumlah upaya yang sudah dilakukan BI seperti pelonggaran kebijakan Giro Wajib Minimum (GWM), kebijakan makroprudensial hingga kebijakan penurunan bunga.
"Kami yakin ini bisa tercapai, kalau otoritas lain belum mempertimbangkan apa yang kami lakukan. Misalnya mengendorkan likuiditas, bunga turun sehingga kapasitas bank naik," ujar Perry di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Kamis (18/7).
Namun Perry melanjutkan, pertumbuhan kredit akan berada di titik tengah target BI tersebut.
"Kami yakin dengan upaya yang sudah kami lakukan, akhir tahun ini pertumbuhan kredit akan berada di atas titik tengah, Insyaallah lebih tinggi dari 11 persen," jelasnya.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Kondisi ketahanan perbankan yang baik ditandai dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di Mei 2019 yang sebesar 22,3 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang tetap rendah yakni 2,6 persen (gross) atau 1,2 persen (net).
ADVERTISEMENT
Likuiditas perbankan juga terjaga antara lain tercermin pada rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 18,5 persen pada Mei 2019, meskipun menurun dari 20,2 persen pada April 2019. Fungsi intermediasi tetap memadai di mana pertumbuhan kredit pada Mei 2019 tercatat 11,1 persen (yoy), stabil dibandingkan dengan pertumbuhan kredit April 2019.
Pertumbuhan DPK pada Mei 2019 sebesar 6,7 persen, sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan April 2019 sebesar 6,6 persen. Efisiensi perbankan juga baik tercermin pada rasio biaya operasional dan pendapatan operasional Mei 2019 yang tetap rendah pada level 81,71 persen.