BI: Meski Menguat, Rupiah Belum Cerminkan Nilai Fundamentalnya

7 September 2018 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kembali menguat. Berdasarkan data Reuters siang ini, kurs dolar AS mencapai Rp 14.890, menguat dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai Rp 14.900 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, meskipun nilai tukar rupiah hari ini menguat, namun pergerakannya hingga saat ini masih belum mencerminkan nilai fundamentalnya.
"Tentu saja (di luar fundamentalnya). Kalau kita lihat, pergerakan inflasi yang sangat rendah, malah deflasi di Agustus, pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, perbankan yang kuat, kredit yang lebih dari 10 persen," ujar Perry di komplek BI, Jakarta, Jumat (7/9).
Menurut dia, jika dilihat dari beberapa indikator makroekonomi domestik yang sebagian besar membaik, mulai dari bulan lalu yang mencatatkan deflasi, pertumbuhan ekonomi yang membaik, hingga pertumbuhan kredit perbankan yang di atas 11 persen di Juli 2018.
Dia optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bahkan bisa lebih menguat ke depannya dibandingkan saat ini. Sebab, bank sentral bersama dengan pemerintah terus melakukan berbagai upaya menurunkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
ADVERTISEMENT
Berbagai upaya tersebut di antaranya implementasi biodiesel 20 persen (B20), hingga kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) impor barang konsumsi yang mulai diterapkan 13 September mendatang.
"Bahkan kecenderungan naik. Langkah-langkah penurunan CAD itu ada ruang rupiah lebih baik lagi ke depannya," tambahnya.