BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I Capai 5,2 Persen

22 Maret 2019 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo memberikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur BI bulan Maret di Jakarta, Kamis (21/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2019 mencapai 5,2 persen.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga.
"Pertumbuhan ekonomi di triwulan satu masih konsisten kisarannya sama dengan tahunan 5 persen sampai 5,4 persen, kurang lebih sekitar 5,2 persen untuk pertumbuhan ekonomi di triwulan I. Faktor-faktornya apa terutama karena konsumsi swasta, konsumsi pemerintah maupun konsumsi lembaga negara dan rumah tangga karena berkaitan dengan tentu saja persiapan untuk pemilu," ungkap Perry, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/3).
Selain itu, faktor lain pendorong pertumbuhan ekonomi adalah stimulus fiskal yang diberikan pemerintah yaitu melalui bantuan sosial. Menurut Perry, hal ini juga akan meningkatkan konsumsi terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara dan Erwin Rijanto usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
"Bantuan sosial tinggi itu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya konsumsi demikian juga mendorong daya beli masyarakat khususnya masyarakat rendah sehingga kenapa konsumsi rumah tangga itu akan relatif tinggi di triwulan satu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dari sisi investasi, Perry tidak menampik, besaran investasi di triwulan pertama tidak akan secepat pada triwulan keempat 2018. Hal tersebut dianggap wajar karena setiap tahun polanya selalu sama.
Menurutnya, investasi baru akan meningkat pada triwulan berikutnya. Sedangkan untuk investasi di sektor infrastruktur BI memperkirakan besarannya tetap akan tumbuh pada tahun ini. Sebab pembangunan infrastruktur masih terus berlanjut.
"Investasi yang agak melambat investasi non-konstruksi, kalau investasi konstruksi tetap tinggi karena berkaitan dengan terus berlangsungnya pembangunan infrastruktur baik infrastruktur yang terkait dengan fisik maupun terkait dengan perusaahan energi maupun lainnya," tandasnya.