BI Resmi Lelang SBI Tenor 9 dan 12 Bulan per Hari Ini

Ilustrasi Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)

Bank Indonesia (BI) sejak pagi tadi resmi kembali melelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Reaktivasi SBI ini bertujuan menambah portofolio yang dapat menyerap modal asing yang dapat menjadi instrumen untuk menstabilkan rupiah.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengatakan, lelang tersebut sudah dalam proses. Berdasarkan jadwal lelang operasi pasar terbuka (OPT), lelang SBI yang dilakukan hari ini adalah SBI 9 bulan, SBI 12 bulan, serta SBI Syariah 9 bulan dan SBI syariah 12 bulan.

“Sudah, sedang proses. Tadi jam 9 pagi dimulai,” kata Nanang kepada kumparan, Senin (23/7).

Menurut dia, lelang SBI tersebut merupakan pengganti lelang Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI). "Sesuai jadwal, hari ini lelang SDBI, tapi diganti dengan SBI 9 dan 12 bulan. Lelang SBI kali ini memang sesuai jadwal dan sudah sosialisasi ke perbankan," jelasnya.

Namun Nanang tak mau mengungkapkan jumlah target indikatif maupun imbal hasil (yield) SBI kali ini. "Lelang SBI hari ini adalah reaktivasi karena tidak ada perubahan ketentuan dari sebelumnya, yaitu holding period 7 hari. Untuk lebih lengkapnya nanti siang ya," kata Nanang.

Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu mengatakan pihaknya tengah mengkaji reaktivasi instrumen SBI tenor 9 bulan dan tenor 12 bulan. BI menilai instrumen moneter tersebut bisa meningkatkan portofolio asing di pasar keuangan Indonesia.

"Dalam waktu dekat kami akan umumkan. Detailnya tunggu tanggal mainnya, tapi sudah on the pipeline," kata Perry.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, dengan diaktifkannya kembali SBI 9 bulan dan SBI 12 bulan, instrumen investasi akan bertambah.

“Sebab, perbedaaannya SDBI dengan SBI adalah, SDBI pembelinya domestik. Sedangkan SBI bisa domestik dan asing. Ini terkait bagaimana kami attract aliran modal dari luar negeri,” tambahnya.