news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BI: Rupiah Masih Bisa Menguat, Meski Dolar AS Terlalu Tinggi

11 Juli 2018 15:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Bank Indonesia. (Foto: AFP/Romeo Gacad)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sejak awal pekan ini mulai lengser dari level Rp 14.400. Rupiah perlahan mulai menguat meskipun posisi dolar AS masih tinggi. Berdasarkan data perdagangan Reuters, rupiah sore ini berada di level Rp 14.380/dolar AS, menguat dari posisi tertingginya hari ini di level Rp 14.390/dolar AS.
ADVERTISEMENT
Bahkan selama pekan lalu, rupiah menguat 0,2% terhadap dolar AS. Namun jika dibandingkan sejak awal tahun hingga saat ini, rupiah melemah 5,6% terhadap dolar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, rupiah masih memiliki potensi untuk menguat meskipun dolar AS terlalu perkasa (overvalue). Dia pun menegaskan, kondisi rupiah saat ini tidak mencerminkan nilai fundamentalnya.
"Kami lihat bahwa nilai tukar yang ada sekarang itu masih undervalue, masih terlalu lemah kalau dibandingkan dengan fundamentalnya. Artinya, sebernanya rupiah itu masih ada potensi untuk menguat," ujar Perry di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/7).
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Perry menyebut, pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara tahunan tersebut masih lebih baik dibandingkan peso Filipina yang melemah 7,4% terhadap dolar AS maupun lira Turki yang melemah 21%.
ADVERTISEMENT
"Cuma karena masalah tekanan-tekanan eksternal ini yang kemudian nilai tukar rupiah masih mendapat tekanan, tapi kami tegaskan secara relatif depresiasi nilai rukar rupiah dibanding negara lain relatif terkendali," jelasnya.
Pimpinan bank sentral tersebut juga menegaskan akan selalu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya. "Nilai tukar rupiah itu relatif terkendali dan kami nyatakan kembali komitmen BI untuk terus jaga stabilitas ekonomi khususnya stabilitas nilai tukar rupiah," tambahnya.