BI: Sistem Pembayaran yang Andal Bisa Cegah Krisis Keuangan

27 Mei 2019 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
Sistem pembayaran yang andal dinilai bisa mencegah terjadinya krisis keuangan. Bank Indonesia (BI) pun menilai, sistem pembayaran yang saat ini terjadi secara real time bisa membantu suatu perusahaan yang tengah kesulitan likuiditas.
ADVERTISEMENT
"Payment system andal, cepat, dan sebagainya itu bisa cegah krisis keuangan juga," ujar Asisten Gubernur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta di Gedung Bank Indonesia Thamrin, Jakarta, Senin (27/5).
Dia mencontohkan, pada masa lampau saat perusahaan kesulitan dana atau likuiditas, pihak bank baru bisa menyuntikkan dana tersebut 3-4 hari kemudian.
Namun saat ini dengan adanya sistem pembayaran yang semakin maju dan mengikuti perkembangan teknologi, suatu perusahaan bisa dengan mudah mendapatkan injeksi likuiditas.
Diskusi BI mengenai sistem pembayaran. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
"Kalau dulu dia nunggu injeksi nunggu 3-4 hari, ya keburu gone. Dengan payment system real time ini bisa sangat membantu," katanya.
Untuk itu, BI selaku otoritas sistem pembayaran pun terus melakukan berbagai langkah penyempurnaan di sistem pembayaran. Salah satunya dengan standarisasi QR Code Indonesia atau QR Code Indonesia Standard (QRIS).
ADVERTISEMENT
"Kita ingin sistem pembayaran itu sesuai dengan standarnya, kontrak-kontraknya item-itemnya, seperti QR. Sekarang sudah ada QR, tapi belum ada standarnya. Makanya kami luncurkan atau soft launch QRIS ini," tambahnya.