BI Soal Rupiah Melemah: Karena Faktor Lain di Luar Kuasa Kami

23 April 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menghitung uang Rupiah. (Foto: AFP/Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menghitung uang Rupiah. (Foto: AFP/Adek Berry)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah terhadap dolar AS hari ini berada di level Rp 13.894, melemah dibandingkan penutupan pekan lalu sebesar Rp 13.804. Rupiah bahkan sempat menyentuh Rp 13.900 pada Sabtu (21/4).
ADVERTISEMENT
Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Rahmatullah Sjamsudin mengatakan, pelemahan rupiah kali ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal. Pelaku pasar antisipasi dengan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR) serta imbal hasil surat utang AS tenor sepuluh tahun yang hampir mendekati 3%.
Media briefing Bank Indonesia. (Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Media briefing Bank Indonesia. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
"Jadi bukan hanya di Indonesia saja, ini mempengaruhi emerging market dan juga negara maju. US treasury mendekati 3%, banyak pelaku pasar antisipasi FFR naik lagi dalam waktu dekat, tadinya kemungkinan tiga kali tapi mungkin agresif jadi empat kali," ujar Rahmatullah di Gedung BI, Thamrin, Jakarta, Senin (23/4).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman menjelaskan, pelemahan rupiah kali ini disebabkan faktor ekternal dan di luar kuasa otoritas moneter. Namun menurutnya, BI akan tetap berada di pasar baik valas maupun Surat Berharga Negara (SBN) untuk menjaga rupiah.
ADVERTISEMENT
"Faktor-faktor lain di luar kuasa kami. Kami tentu sampaikan tetap berada di pasar, kami menjaga rupiah sesuai dengan fundamentalnya," kata dia.
Menurut Agusman, rupiah bukanlah satu-satunya mata uang yang mengalami pelemahan. Sejak pekan lalu, rupiah melemah 2,23% terhadap dolar AS. Sementara lira Turki melemah 6,54% terhadap dolar AS, peso Filipina melemah 4,15%, rupee India melemah 3,38%, dan real Brasil melemah 2,81%.
"Jadi kita bukan yang paling melemah," tambahnya.