BI Sudah Kucurkan Rp 11,9 Triliun untuk Stabilkan Rupiah

5 September 2018 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS merosot akibat tekanan di pasar global maupun domestik. Mengutip Reuters siang ini, Rabu (5/9) nilai tukar rupiah tercatat Rp 14.979 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah nilai tukar rupiah merosot lebih dalam, Bank Indonesia (BI) terus berada di pasar untuk menaikkan volume intervensi. Intervensi tersebut baik di pasar valas maupun di pasar SBN.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak Kamis (30/8), BI telah masuk ke pasar sekunder dengan cara membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 11,9 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
“Kamis dan Jumat pekan lalu maupun Senin dan Selasa kemarin, kami beli SBN. Jumat kami beli SBN Rp 4,1 triliun yang dijual asing. Kamis kami beli Rp 3 triliun. Senin kami beli Rp 3 triliun. Kemarin (Selasa), kami beli Rp 1,8 triliun,” ujar Perry di Gedung DPR RI, Rabu (5/9)
Selain itu, Perry mengatakan, dengan fokus jangka pendek bank sentral yang lebih kepada stabilisasi khususnya rupiah, BI juga telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen sejak awal tahun ini. Hal ini juga merupakan upaya stabilkan nilai tukar.
ADVERTISEMENT
Dengan menaikkan suku bunga acuan, kata Perry, masih terjadi masuknya aliran modal asing pada Juli-Agustus lalu.
“Ini agar imbal hasil aset-aset keuangan khsusunya SBN tetapi menarik,” tambahnya.