BI Sudah Kucurkan Rp 11,9 Triliun untuk Stabilkan Rupiah
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Untuk mencegah nilai tukar rupiah merosot lebih dalam, Bank Indonesia (BI) terus berada di pasar untuk menaikkan volume intervensi. Intervensi tersebut baik di pasar valas maupun di pasar SBN.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, sejak Kamis (30/8), BI telah masuk ke pasar sekunder dengan cara membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 11,9 triliun.
“Kamis dan Jumat pekan lalu maupun Senin dan Selasa kemarin, kami beli SBN. Jumat kami beli SBN Rp 4,1 triliun yang dijual asing. Kamis kami beli Rp 3 triliun. Senin kami beli Rp 3 triliun. Kemarin (Selasa), kami beli Rp 1,8 triliun,” ujar Perry di Gedung DPR RI, Rabu (5/9)
Selain itu, Perry mengatakan, dengan fokus jangka pendek bank sentral yang lebih kepada stabilisasi khususnya rupiah, BI juga telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,5 persen sejak awal tahun ini. Hal ini juga merupakan upaya stabilkan nilai tukar.
ADVERTISEMENT
Dengan menaikkan suku bunga acuan, kata Perry, masih terjadi masuknya aliran modal asing pada Juli-Agustus lalu.
“Ini agar imbal hasil aset-aset keuangan khsusunya SBN tetapi menarik,” tambahnya.