BI Tahan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Menguat

22 Februari 2019 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IHSG melemah pasca libur Idul Fitri. Foto: Kumparan/ Jamal Ramadhan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IHSG melemah pasca libur Idul Fitri. Foto: Kumparan/ Jamal Ramadhan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat hari ini. Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan laju IHSG akan bergerak di level support 6.470 dan level tertinggi 6.552.
ADVERTISEMENT
Kemarin, Kamis (21/2), IHSG ditutup menguat di level 6.537,77 atau naik 0,38 persen. Menurut Dennies, penguatan IHSG didorong oleh isyarat The Fed yang akan lebih bersabar menaikan suku bunga. Selain itu, kinerja keuangan emiten yang baru rilis juga mempengaruhi pergerakan. 7 Day Repo Rate diumumkan tetap di angka 6 persen sesuai ekspektasi investor.
“IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal potensi penguatan cukup terbatas melihat saat ini sudah mendekati resistance kuat pada level 6.600,” tulis Dennies dalam risetnya, Jumat (22/2).
Menurutnya pergerakan IHSG juga masih akan dipengaruhi sentimen global terkait kelanjutan negosiasi antara China dan Amerika Serikat. Selain itu investor juga masih akan menantikan rilis laporan keuangan emiten untuk 2018.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan IHSG masih berpeluang untuk menguat.
“Kondisi pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola penguatan yang belum berakhir di tengah gejolak harga komoditas yang masih terus berfluktuasi,” ujar William.
Menurutnya potensi untuk melanjutkan pola uptrend masih cukup luas. Kondisi ini ditunjang oleh capital inflow secara ytd yang tercatat masih cukup besar karena masih di awal tahun. “Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ujarnya.
Berikut beberapa menu saham unggulan yang direkomendasikan William: PT Astra International Tbk (ASII), PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT HM Sampoerna (HMSP), PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL), PT Merck Tbk (MERK), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
ADVERTISEMENT