BI Terbitkan SBI, Kemenkeu Bakal Gencar Lelang Surat Utang Online

Kantor Kementerian Keuangan (Foto: Kemenkeu Foto/Langgeng)

Bank Indonesia (BI) hari ini resmi menerbitkan kembali Sertifikat Bank Indonesia (SBI) bertenor 9 dan 12 bulan. Dari hasil lelang tersebut, BI berhasil menyerap likuditas sebesar Rp 5,97 triliun untuk SBI dari total yang ditawarkan mencapai Rp 14,23 triliun.

Direktur Strategi dan Portofolio Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Scenaider Siahaan, berharap agar penerbitan SBI bisa sesuai tujuan, yakni menarik dana asing dan dapat menstabilkan nilai tukar rupiah.

"Ya bagus. Artinya, bisa menarik dana dari asing. Ya kami lihat lah semoga tercapai," kata Scenaider di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/7).

Pemerintah memastikan SBI tak akan mempengaruhi jadwal lelang Surat Berharga Negara (SBN). Namun, kata Scenaider, otoritas fiskal akan kembali melelang SBN ritel melalui sistem online untuk menarik investor domestik.

Dua instrumen yang akan dilelang yakni Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Ritel (Sukri), yang rencananya akan diterbitkan pada kuartal III dan IV tahun ini.

Dia menargetkan lelang SBN ritel pada semester II tahun ini bisa mencapai Rp 25 triliun. Angka itu hampir dua kali lipatnya dibandingkan realisasi SBN ritel bernomor seri SBR003 sebesar Rp 1,9 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya mengatakan diaktifkannya kembali lelang SBI ini guna menambah portofolio yang dapat menyerap modal asing dan menjadi instrumen menstabilkan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan pengumuman hasil lelang SBI yang diterima kumparan, Senin (23/7), nominal penawaran yang masuk sebesar Rp 7, 885 triliun untuk SBI tenor 9 bulan dan Rp 6,355 triliun untuk SBI tenor 12 bulan. Sedangkan porsi yang dieksekusi adalah Rp 4,180 triliun untuk SBI 9 bulan dan Rp 1,795 triliun untuk SBI 12 bulan.

Adapun kisaran bunga yang diminta berkisar dari 5,5 persen hingga 7,25 persen untuk SBI 9 bulan dan 6 persen hingga 7,5 persen untuk SBI 12 bulan. Namun, BI hanya memberikan bunga di 6,25 persen untuk tenor 9 bulan dan 6,35 persen untuk yang 12 bulan.