Bikin Gas dari Batu Bara, PTBA dan Pertamina Gandeng Perusahaan AS

16 Januari 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Bukit Asam (Foto: Facebook/PT Bukit Asam - Persero Tbk)
zoom-in-whitePerbesar
PT Bukit Asam (Foto: Facebook/PT Bukit Asam - Persero Tbk)
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan Air Product and Chemical Inc sepakat untuk membangun perusahaan patungan yang bergerak untuk hilirisasi batu bara.
ADVERTISEMENT
Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman kerja sama hilirisasi batu bara menjadi dimethylether (DME) yang dilakukan oleh ketiga perusahaan ini pada 7 November 2018 di Alleytown, Amerika Serikat (AS).
Perusahaan patungan tersebut nantinya akan mengelola batu bara dan produk turunan batu bara. Rencananya, pabrik patungan ini akan dibangun di Penarap, Riau.
Menteri Rini Soemarno hadir dalam acara ini. Ia mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk pemerintah. Sebab salah satu hal yang menyebabkan defisit transaksi berjalan pada tahun lalu adalah sektor energi, di antaranya impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Produk ini penting, sekarang 70 persen LPG kita impor. Jadi kita konsen untuk mencari solusi. Dengan kerja sama ini, maka bisa membantu kami untuk mengurangi impor LPG dan memaksimalkan raw material (bahan baku) kami," terangnya di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (16/1).
Menteri BUMN, Rini Soemarno berbincang dengan media di kawasan Menteng, Jakarta. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN, Rini Soemarno berbincang dengan media di kawasan Menteng, Jakarta. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Melalui teknologi gasifikasi, batu bara akan diubah menjadi syngas yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir. Nantinya PTBA akan menyuplai batu bara dari area yang akan dibeli oleh Pertamina. Sementara itu, optimiasi desain teknologi pengolaan akan dilakukan oleh Air Products and Chemical Inc.
ADVERTISEMENT
Rini menyambut baik kerja sama ini dan mengharapkan agar hilirisasi batu bara ini segera terwujud. Menurutnya Indonesia harus tetap mengembangkan industri hilirisasi batu bara bukan hanya dalam rangka mengurangi impor, tapi juga untuk mengembangkan ekspor.
"Hilirisasi juga penting dalam upaya mengurangi polusi batu bara dengan memproduksi clean energy berupa syngas yang akan jadi hulu dari berbagai produk seperti DME bahkan sampai solar dan avtur," tuturnya.
Hadir juga dalam acara ini Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, dan President and CEO Air Products and Chemicals Inc Seifi Ghasemi.