Bisakah Rempah-rempah RI Kembali Berjaya Seperti di Abad 16?

1 Februari 2018 21:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rempah-rempah. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Rempah-rempah. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Pemerintah saat ini tengah fokus untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Nusantara. Hal ini ditandai dengan alokasi dana yang disediakan Kementerian Pertanian khusus untuk rempah-rempah di tahun ini yang mencapai Rp 2,7 triliun.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Rempah Indonesia, Gamal Nasir, optimistis rempah-rempah di dalam negeri akan kembali berjaya asalkan upaya yang dilakukan pemerintah berkelanjutan.
"Saya yakin (kembali berjaya) tapi harus berkesinambungan jangan berhenti dengan Rp 2,7 triliun," kata Gamal saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (1/2).
Gamal menjelaskan mengembangkan rempah-rempah terbilang susah-susah gampang. Untuk memanen rempah-rempah dibutuhkan waktu yang cukup lama. Ia mencontohkan masa panen cengkih saja perlu waktu sekitar 7-8 tahun. Hanya saja kondisi sekarang, rata-rata mayoritas pohon rempah-rempah di Indonesia berusia tua.
Rempah-rempah (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Rempah-rempah (Foto: Thinkstock)
Potensi mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia memang terbuka lebar karena sekarang ini masih banyak sentra produksi. Misalnya di Lampung yang memiliki potensi produksi lada yang cukup besar. Sedangkan untuk wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur sudah dikenal dengan vanilinya.
ADVERTISEMENT
"Yang banyak diincar itu lada. Vanili juga banyak dicari dan harganya hampir Rp 2 juta per kg. Mahal karena barangnya langka. Jadi Vanili itu harus dikembangkan oleh kita," ujarnya.
Gamal menyarankan dana sebesar Rp 2,7 triliun tersebut dapat digunakan untuk memberdayakan petani rempah-rempah. Selain itu, replanting atau meremajakan pohon rempah yang berusia tua juga penting dilakukan untuk meningkatkan produksi rempah-rempah di dalam negeri.
"Saya kira (trennya) akan ada perbaikan, tahun lalu juga ada perbaikan untuk lada dan pala," ujarnya.