Bisnis Ritel Mulai Menggeliat, Tahun Ini Diprediksi Bisa Tumbuh 20%

19 Juni 2018 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pusat perbelanjaan sepi di bulan Ramadhan (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pusat perbelanjaan sepi di bulan Ramadhan (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) membidik pertumbuhan di atas 20% hingga akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina APPBI Handaka Santosa mengatakan, pihaknya mengaku optimistis target tersebut bisa tercapai. Diakui Handaka, tahun lalu tren penjualan di industri ritel tengah lesu.
"(targetnya) Di atas 20%. Sebab 2017 dibandingkan 2016 enggak sampai 10%. Jadi tahun ini yang terbagus malahan. Mereka udah memperkirakan stoknya habis lebaran ini, sehingga produksi perlu digenjot lagi," kata Handaka saat dihubungi kumparan, Selasa (19/6).
Handaka juga mengatakan, banyaknya event besar seperti gelaran Asian Games 2018, International Monetary Fund (IMF)-World Bank (WB) yang diselenggarakan di tahun ini diharapkan bisa mengerek tren penjualan ke arah positif. Apalagi tahun ini, industri ritel mulai menunjukkan tren yang cukup baik sehingga hal ini dapat mendorong pertumbuhan di pusat perbelanjaan.
ADVERTISEMENT
Midnight Sale di Mal Senayan City. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Midnight Sale di Mal Senayan City. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
"Sehingga dengan adanya ini, saya confidence, merasa pasti bahwa di 2018 ini kita akan terus sampai akhir tahun bisa tumbuh di atas 15%. Karena abis ini kita ada Asian Games 2018," kata dia.
Handaka juga bercerita, momentum lebaran tahun ini berhasil mengerek penjualan yang cukup positif. Bahkan, kata dia, kondisi tersebut di luar dugaan para pengusaha industri pusat perbelanjaan.
"2017 di Hari Raya Idul Fitri jika dibandingkan 2016 yang tidak memuaskan di bawah 10%. Tapi 2018 ini benar-benar di luar prediksi kami semua para peritel sehingga kenaikan hingga Juni ini di atas 15% dibandingkan tahun lalu," jelasnya.