news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bitcoin Hanya Diminati Investor Ritel, Ekonom Ingatkan untuk Hati-hati

12 Desember 2017 17:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin (Foto: REUTERS/Dado Ruvic)
ADVERTISEMENT
Uang digital Bitcoin makin populer seiring harganya yang terus melambung. Bahkan sejak diperdagangkan di pasar berjangka Cboe di Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini, crypto currency itu nilainya melampau USD 18.000.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Katarina Setiawan mengatakan, uang digital atau "cryptocurrency" Bitcoin diminati terutama oleh kalangan investor ritel.
"Bitcoin ini diminati oleh investor ritel, kalau investor institusi biasanya tidak terlalu menyukai Bitcoin karena tidak mau terlalu mengambil risiko," ujar Katarina dalam temu media di Jakarta, Selasa (12/12).
Menurut Katarina seperti dikutip Antara, Bitcoin juga memberikan pengaruh terhadap pola dan mekanisme investasi, terutama ke kalangan investor ritel. Dia memproyeksikan, fenomena Bitcoin masih akan berlanjut pada 2018. Namun, ia mengingatkan risiko yang mungkin dimunculkan melalui investasi mata uang virtual tersebut.
"Tentu ada risikonya, sudah banyak analis dan pelaku pasar yang mewanti-wanti karena nilai Bitcoin yang meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Takutnya langsung turun juga," ucap dia.
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Dewi Rachmat K/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bitcoin. (Foto: Dewi Rachmat K/kumparan)
Peringatan untuk berhati-hati juga disampaikan investor sekaligus engineer di The Arora Report. Nigam Arora mengatakan, sejumlah investor sangat antusias dengan masa depan Bitcoin, namun pada saat yang sama investor lainnya menganggap Bitcoin sebagai penipuan.
ADVERTISEMENT
Yang juga harus diwaspadai adalah fenomena “Bitcoin Whales”, yaitu sejumlah kecil orang yang mengendalikan sejumlah besar Bitcoin. Mengutip satu laporan, Arora menyebut kurang dari 1.000 orang dapat mengendalikan 40% dari total Bitcoin yang diperdagangkan.
Dengan kenyataan itu, menurut Arora, nilai Bitcoin akan sangat volatil. Sehingga seorang investor bisa untung sangat besar, sementara investor lain rugi besar.