BKPM Akan Bantu Mencari Investor untuk 250 Perusahaan Startup RI
PerbesarADVERTISEMENT
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bakal mengumpulkan 250 perusahaan rintisan alias startup untuk bertemu dengan para investor dan pemerintah daerah (pemda). Direktur Fasilitas Promosi Daerah BKPM, Indra Darmawan, menyampaikan, pertemuan tersebut bakal berlangsung pada acara Regional Investment Forum (RIF) yang diselenggarakan BKPM di International Convention and Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten. Acara tersebut bakal berlangsung pada 11 Maret 2019.
ADVERTISEMENT
"Regional Investment Forum ada 250 startup kita dorong gimana kegiatan investasi startup di berbagai bidang, bagaimana fasilitasi yang diperlukan pemerintah, regulasi apa yang diperlukan untuk pengembangan kegiatan startup dan ekosistem pengembangan startup itu gimana," ungkap Indra di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (6/3).
Artinya pertemuan tersebut ditujukan untuk memfasilitasi kegiatan bisnis para pelaku startup. Sebab menurut Yuliot, banyak startup berasal dari daerah yang sebenarnya sangat potensial. Sayangnya selama ini, para startup tersebut masih kesulitan untuk bertemu dan berkomunikasi langsung dengan pemerintah daerah.
Padahal menurut Yuliot, jika ada dukungan dari pemda, tidak menutup kemungkinan para perusahaan rintisan ini akan makin berkembang.
Untuk itu nantinya di acara RIF, para pelaku startup bakal diberi kesempatan untuk bertemu langsung dan menyampaikan ide-ide mereka di depan para investor. Diharapkan dari pertemuan tersebut ada investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya. Selanjutnya, proses tersebut bisa dibantu dan dikawal oleh pemda.
ADVERTISEMENT
"Startup memaparkan ide mereka. Diharapkan setelah itu mereka bisa dapat network lebih luas, siapa tahu ketemu investor, pemda yang bisa bantu mereka," ujarnya.
Setidaknya ada 87 investor dari dalam dan luar negeri yang akan hadir di RIF 2019. Selain itu, kegiatan tersebut juga bakal dihadiri oleh 95 perwakilan pemda se-Indonesia.
"Isu besarnya adalah membuka mata bagi pemda ada potensi besar di sekitar mereka yang bisa dikembangkan di sektor digital ekonomi. Kita pertemukan sehingga matanya terbuka sehingga yang membutuhkan akses, bantuan dan lain sebagainya bisa diberikan," tandasnya.