news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BLUD, Andalan untuk Lancarkan Dana Bergulir Koperasi dan UKM

26 April 2019 17:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Acara Sinergi Kegiatan Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM. Foto: Dok. LPDB
zoom-in-whitePerbesar
com-Acara Sinergi Kegiatan Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM. Foto: Dok. LPDB
ADVERTISEMENT
Tidak dapat dipungkiri, peran koperasi dan UKM sangat penting bagi jalannya perekonomian Indonesia sekaligus untuk semakin menyejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan pemerintah untuk mengembangkan koperasi dan UKM sangat diperlukan. Salah satu bentuk dukungan yang telah diberikan adalah penyaluran dana bergulir bagi koperasi dan UKM.
ADVERTISEMENT
Agar penyaluran tersebut semakin optimal, Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Pembentukan BLUD perlu dilakukan karena terbatasnya SDM dan tidak diperbolehkannya LPDB-KUMKM membuka cabang di daerah.
“Pembentukan BLUD ini saya sangat setuju, karena ini merupakan pola terbaru bagi LPDB-KUMKM untuk menyalurkan dana bergulir bagi koperasi dan UMKM di daerah,” ujar Braman Setyo selaku Direktur Utama LPDB-KUMKM dalam acara Sinergi Kegiatan Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM di Denpasar, Bali, belum lama ini.
Acara tersebut mengangkat tema “Melalui Sinergi Kegiatan, Kita Tingkatkan Akuntabilitas Transparansi dan Kerja Sama dalam Mendukung Trisukses Penyaluran Dana Bergulir oleh LPDB-KUMKM (Sukses Penyaluran, Sukses Pemanfaatan, dan Sukses Pengembalian)”.
Acara juga turut dihadiri oleh Deputi Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati, Direktur Keuangan LPDB-KUMKM Ahmad Nizar, Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Fitri Rinaldi, Kadis KUKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, pimpinan Bank, perwakilan Jamkrindo dan OJK, serta pengurus dan pengelola koperasi se-Provinsi Bali.
ADVERTISEMENT
BLUD dapat memberikan kemudahan dan membantu koperasi dan UKM di daerah, terutama dalam hal akses pembiayaan.
“Bagaimana pemda setempat baik kabupaten, kota maupun provinsi bisa melayani akses pembiayaan yang mana sudah dikerjasamakan antara LPDB-KUMKM dengan BLUD. Jadi akan memberikan kemudahan kepada koperasi dan UKM setempat karena akan menjadi kepanjangan tangan di daerah. Jadi koperasi dan UKM tidak perlu ke Jakarta, cukup di daerah tersebut mengakses pembiayaan melalui BLUD,” papar Braman.
Sayangnya, banyak yang masih belum mengetahui bahwa ternyata daerah pun dapat membentuk BLUD-nya sendiri, sehingga BLUD belum begitu akrab di telinga masyarakat. Dari lima daerah yang sudah membentuk BLUD, hanya dua di antaranya yang aktif, yakni Kota Tangerang dan Kabupaten Malang. Braman berharap, daerah lain bisa ikut menyusul.
com-Acara Sinergi Kegiatan Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM. Foto: Dok. LPDB
Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sedang mengusahakan pembentukan BLUD. Saat ini persiapannya masih dalam tahap kajian akademik oleh Universitas Udayana yang ditargetkan selesai bulan Mei-Juni 2019. Sementara itu, untuk studi komparatif sudah dilakukan ke Kota Tangerang dan LPDB-KUMKM di Jakarta.
ADVERTISEMENT
I Gede Indra Dewa Putra selaku Kadis KUKM Provinsi Bali Bali I mengatakan bahwa kebutuhan akan pembiayaan bagi pelaku koperasi dan UKM khususnya yang bergerak di sektor pariwisata di Provinsi Bali sangat besar. Apalagi, Bali merupakan daerah yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata yang bisa dimanfaatkan masyarakat lokal. Namun, ketiadaan modal membuat koperasi dan UKM mengalami kesulitan menghadapi gempuran daya saing.
“Kami melihat salah satu solusi yang tepat membentuk BLUD di Bali. Mudah-mudahan ada inisiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM dan kajian akademiknya kita harapkan selesai supaya bisa segera terbentuk,” ujar I Gede Indra.
Hingga Maret 2019 jumlah koperasi di Bali tumbuh sebanyak 4.932 unit dengan jumlah anggota 1.088.000 orang. Sedangkan jumlah UKM sebanyak 326.009 unit; umumnya bergerak di bidang perdagangan, pertanian, non pertanian dan aneka jasa. Sekitar 65 persen UKM Bali bergerak di sektor informal yang sebagian di antaranya belum memiliki izin usaha.
ADVERTISEMENT
“Akibatnya koperasi dan UKM ini sulit mendapatkan akses pembiayaan sehingga ini menjadi peluang bagi koperasi khususnya simpan pinjam untuk merangkul UKM,” ujar Kadis KUKM Bali.
Karenanya, pembentukan BLUD diharapkan dapat menjadi angin segar bagi koperasi dan UKM, bukan hanya di Bali saja, namun di daerah-daerah lainnya di Indonesia agar perekonomian rakyat semakin meningkat.
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir.