BNI: Kerja Sama dengan Wechat dan Alipay Masih Dalam Proses

6 November 2018 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah toko di Denpasar, Bali, menerima transaksi dengan WeChat Pay (tengah) seperti ditunjukkan di bagian kasir. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah toko di Denpasar, Bali, menerima transaksi dengan WeChat Pay (tengah) seperti ditunjukkan di bagian kasir. (Foto: Wendiyanto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aplikasi pembayaran asal China, WeChat dan Alipay, mulai merambah ke Indonesia. Kedua alat pembayaran yang menguasai pangsa pasar China tersebut dikabarkan tengah menjajaki kerjasama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
ADVERTISEMENT
Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan kerja sama pihaknya dengan Wechat dan Alipay masih dalam tahapan peninjauan dan belum final.
“Masih dalam konteks review, masih belum final. Belum (agreement), masih dari sisi review,” ungkap Bob di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (6/11).
Menurut Bob, pihaknya tertarik melakukan kerja sama dengan Wechat dan Alipay karena melihat adanya potensi keuntungan. Potensi yang dimaksud Bob adalah dari segi pembayaran.
Direktur Manajemen Risiko BNI, Bob Tyasika Ananta.
 (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Manajemen Risiko BNI, Bob Tyasika Ananta. (Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan)
Dia menyatakan banyak wisatawan asing yang bertandang ke Indonesia setiap tahun menjadi peluang besar. Tak hanya datang berkunjung, para wisatawan asing juga melakukan transaksi di Indonesia. Beragam transaksi seperti pembayaran tersebut yang menurut Bob belum ditangkap optimal oleh perbankan nasional. Meski demikian, Bob enggan menyebutkan jumlah besaran transaksi yang dilakukan wisatawan asing di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kalau kemudian jumlahnya berapa saya belum tahu persis detailnya. Tapi di situ memang adalah perputaran pembayaran yang terjadi di domestik tapi kemudian belum sepenuhnya ditangkap oleh perbankan nasional,” ujarnya.
Bob mengatakan pihaknya kini masih mengurus kerja sama tersebut di tingkat pemerintah dan regulator yaitu Bank Indonesia (BI). Bob memastikan selama pihaknya belum mendapat restu dari regulator maka proses kerja sama tersebut tidak akan dijalankan. Untuk itu Bob pun belum dapat memastikan kapan agreement tersebut akan selesai.
“Belum ada persis targetnya (agreement selesai), sih. Tapi yang pasti harapannya kalau di November ini bisa semuanya review oke, dan utamanya kita kan harus aline dengan regulator. Kami mengedepankan aspek governance. Kalau kemudian izin dari regulatornya belum selesai ya kami enggak jalan,” tandasnya.
ADVERTISEMENT