BNI Life Raup Pendapatan Premi Rp 1 T di Kuartal I 2018, Turun 18%

Ilustrasi BNI Life. (Foto: Ijah Sarijah via Google Maps)

PT BNI Life Insurance mencatatkan penurunan kinerja di awal tahun ini. Pada kuartal I 2018, pendapatan premi BNI Life tercatat sebesar Rp 1,075 triliun, turun 18% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Plt Direktur Utama BNI Life, Geger Maulana, mengatakan hal tersebut terjadi karena adanya perubahan strategi penjualan produk.

“Premi turun 18%. Ada penyesuaian dari perubahan strategi dari fokus penjualan produk single ke penjualan produk regular dan adanya koreksi market dari investasi nampaknya juga mempengaruhi produk asuransi terutama unit link,” ungkap Geger kepada kumparan, Senin (4/6).

Hal yang sama menurut Geger juga terlihat pada pencapaian laba perseroan yang juga mengalami penurunan. Penyebabnya juga karena adanya koreksi market pada investasi.

“Pencapaian di kuartal I 2018 turun dibanding kuartal I 2017 dari sisi profit sebesar 77% yang disebabkan karena adanya koreksi market dari investasi,” ujarnya.

Meski demikian, Geger menjelaskan saat ini pihaknya tengah fokus untuk mempersiapkan proyek Kartu Sehat BUMN. BNI menjadi salah satu bank milik negara yang memberikan dukungan terhadap kolaborasi berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam menerbitkan Kartu Sehat BUMN.

Dalam program tersebut, perseroan tengah melakukan berbagai koordinasi dengan mitra operasional seperti rumas sakit, Third Party Administrator (TPA) dan BPJS untuk memberikan pelayanan terbaik kepada calon peserta Kartu Sehat BUMN.

Meski masih dalam tahap percobaan, namun Geger menargetkan dapat menggaet 30.000 peserta Kartu Sehat BUMN.

“Saat ini Kartu Sehat BUMN masih dalam tahapan piloting. Dalam tahap ini kami menargetkan beberapa perusahaan BUMN dengan target peserta sekitar 30.000 peserta Kartu Sehat BUMN. Tanggapan dari berbagai perusahaan BUMN terkait Kartu Sehat BUMN ini positif, karena memberikan banyak manfaat dan kemudahan dalam satu kartu kepada karyawan, keluarga serta BUMN,” tutupnya.