news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BNPB: Kerugian Gempa Lombok Sementara Capai Rp 8,8 Triliun

27 Agustus 2018 19:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenda pengungsian pascagempa di Lombok Timur, NTB (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Tenda pengungsian pascagempa di Lombok Timur, NTB (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghitung kerugian total pascagempa lombok mencapai Rp 8,8 triliun. Meski demikian, jumlah tersebut hingga kini masih dihitung kembali hingga nanti semua pendataan terkait kerugian selesai diverifikasi.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah kaji kebutuhan pasca (bencana) berapa besaran yang untuk sementara (ini) memperoleh nilai Rp 8,8 triliun untuk kerusakan dan kerugian," ujar Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Harmensyah saat ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta Pusat, Senin (27/8).
Hermensyah menjelaskan, gempa Lombok memang berdampak besar terhadap kerusakan baik fasilitas umum, maupun rumah masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kerusakan akibat gempa di Lombok. (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan akibat gempa di Lombok. (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
Hermensyah menekankan, saat ini presiden telah memerintahkan untuk segera memperbaiki dan mempercepat pembangunan di Lombok. Perintah tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2018 tentang percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
"Kita sudah lakukan pendataan hingga verifikasi 125 unit rumah rusak, 74 ribu unit rumah rusak berat. Kalau itu dikali Rp 50 juta jadi hampir mendekati Rp 4 triliun. Jadi untuk percepat itu kita terbitkan buku rekening. Dari BRI sudah 12 ribuan (Kepala keluarga) yang dimasukkan ke tabungan masyarakat tapi ini dicek dulu. Harus didampingi tim fasilitator. Sudah 110 (tim fasilitator) yang dilibatkan," tambahnya.
Untuk mekanisme pencairan dana secara rinci Harmensyah masih menunggu hasil dari verifikasi yang saat ini sedang dikelola BNPB. Ia meminta agar skema pencairan dana transparan dan agar lebih tepat sasaran.
"Namun mekanisme pencairannya harus jelas. Sehingga dana yang diberikan jadi rumah bukan motor dan lain-lainnya. Jadi ada tahapan-tahapan yang harus dilakukan," pungkasnya
ADVERTISEMENT