Bos AP II: Pekerja Tak Menolak Holding Penerbangan, Hanya Pertanyakan

16 April 2019 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Angkasa Pura II Muhammad, Awaluddin, di acara kerja sama AP II dengan Airport Council International (ACI) di Kantor AP II, Tangerang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Angkasa Pura II Muhammad, Awaluddin, di acara kerja sama AP II dengan Airport Council International (ACI) di Kantor AP II, Tangerang. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II) mempertanyakan kebijakan Menteri BUMN Rini Soemarno yang berencana membentuk holding BUMN penerbangan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan salinan surat yang diterima kumparan, Sekarpura II mempertanyakan urgensi holding ini untuk segera dilakukan. Kemudian dampak positif konkret apa yang akan dilakukan Kementerian BUMN terhadap AP II saat holding ini terbentuk.
Terkait hal ini, Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menegaskan, Sekarpura II tak menentang pembentukan holding, hanya mempertanyakan saja. Katanya, surat dari Sekarpura II sudah dijawab.
"Saya ralat, bukan penolakan. Mempertanyakan. Karena mereka mengirimkan surat, dan suratnya sudah dijawab. Clear," kata Awaluddin saat ditemui di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (16/4).
Ia menambahkan, Sekarpura II juga akan dilibatkan dalam kajian pembentukan holding BUMN penerbangan. "Makanya sekarang mereka memposisikan akan bersama-sama manajemen, melakukan kajian bersama, melakukan pengawalan bersama, dan juga melakukan mitigasi risiko bersama, nah nanti masuk ke joint team. Saya sendiri sudah bilang ke teman-teman, ya kita masuk saja bareng-bareng," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Awaluddin sendiri berpendapat bahwa holding BUMN penerbangan akan membesarkan AP II dan BUMN lainnya. Holding serupa sudah dibuat oleh Malaysia, Singapura, hingga Uni Emirat Arab. Menurutnya, tak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Holding memberikan peluang untuk membuka ruang opportunity menjadi lebih besar. Kita punya benchmark kan, Singapura itu punya sinergi bagaimana mensinergikan operator angkutan udara dengan bandar udara. Malaysia kurang lebih sama, terus kemudian kalau kita lihat Dubai, dia kurang lebih sama. Jadi saya rasa benchmark kita banyak kok," tutupnya.