Bos BCA Berharap Suku Bunga Acuan Bisa Turun Lagi

24 Juli 2019 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat memaparkan kinerja keuangan BCA Semester I 2019 . Foto: Helmi Afandi Abdullah/
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dari sebelumnya 6 persen. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja menjelaskan, penurunan bunga ini memberikan angin segar bagi perbankan. Jahja pun berharap, tren penurunan suku bunga masih bisa berlanjut.
ADVERTISEMENT
"Kita gembira BI sudah menurunkan bunga 0,25 persen pada Juli, tapi memang bunga deposito kita sudah diturunkan 0,25 persen sejak 1 Juli. Kita harap Fed juga menurunkan bunga dan ke depannya diharapkan bunga bisa turun lagi," ungkap Jahja di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (24/7).
Jahja mengungkapkan adanya penurunan suku bunga ini menjadi sinyal positif di tengah tantangan perbankan menghadapi likuiditas yang ketat. Menurut Jahja, saat ini perbankan harus sangat berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
"Ini harus hati-hati melepas kredit harus optimal juga karena likuiditas ketat. Dengan LDR industri 96 persen ya pas, kredit growth pas-pasan. Kalau agresif tapi sumber dananya kecil ya susah," ujarnya.
Jahja mengaku masalah likuiditas bukan hal sepele, sehingga harus jadi fokus perbankan.
Suasana pemaparan kinerja keuangan BCA Semester I 2019. Foto: Helmi Afandi Abdullah/
Sedangkan di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) secara industri hampir tidak ada pertumbuhan alias flat yakni 0,7 persen year on year.
ADVERTISEMENT
“Jadi ini menggambarkan betapa ketatnya likuiditas di pasar kalau kredit terus digenjot. Ya seharusnya santai saja, kredit sesuai permintaan pasar disalurkan secara pruden yang bagus dan prospektif, enggak usah digenjot-genjot," ujarnya.
Seperti diketahui sepanjang semester I 2019, penyaluran kredit BCA tercatat Rp 565,2 triliun tumbuh 11,5 persen. Dengan komposisi kredit korporasi Rp 219,1 triliun, kredit komersial dan UKM Rp 189,2 triliun dan kredit konsumer sebesar Rp 152 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit beragun properti tercatat Rp 90,7 triliun. Sedangkan kredit kendaraan bermotor tercatat Rp 48,2 triliun, turun 1,5 persen. Di sisi lain, saldo outstanding kartu kredit Rp 13,1 triliun tumbuh 6 persen dan pembiayaan syariah Rp 4,9 triliun atau tumbuh 4,3 persen.
ADVERTISEMENT