Bos BEI: Frekuensi Saham Harian di Pasar Modal RI Tertinggi di ASEAN

10 Agustus 2018 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
IHSG merosot usai libur Lebaran (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IHSG merosot usai libur Lebaran (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perdagangan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini bertepatan dengan peringatan 41 Tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Pembukaan perdagangan saham dilakukan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, Direktur utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi.
ADVERTISEMENT
“Dalam rangka merayakan pasar modal ke 41 kami selalu memberikan layanan yang terbaik. Termasuk peningkatan kehandalan infrastruktur dalam memperluas pasar modal ke seluruh Indonesia. Sampai pertengahan 2018 frekuensi saham harian rata-rata 393 ribu kali, tertinggi di ASEAN,” ungkap Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (10/8).
Menurut Inarno hal tersebut merupakan salah satu keberhasilan pasar modal. Meski demikian, menurutnya keberhasilan tersebut tidak luput dari dukungan OJK dalam menyediakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi.
IHSG ditutup melemah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
IHSG ditutup melemah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso juga mengapresiasi pencapaian yang sudah dilakukan oleh pasar modal.
“Saya apresiasi sebesar-besarnya seluruh pemangku kepentingan KPEI, KSEI dan anggota bursa yang mendorong pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Tanpa kebersaman kita tidak bisa menjadi pasar modal seperti sekarang,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya telah banyak kemajuan yang diperoleh pasar modal sampai saat ini. Meski demikian Wimboh juga mengimbau agar pasar modal terus berinovasi terutama dalam menyediakan instrumen dan meningkatkan kepercayaan pasar. Wimboh berharap nantinya bukan hanya pemodal besar yang masuk ke pasar modal namun juga UMKM diharapkan bisa menikmati akses pasar modal baik penghimpunan dana maupun investasi.
“Itu jadi acuan kita meningkatkan integritas pasar dan pendalaman pasar sehingga kita bisa bersinergi dengan stakeholder. Pemodal UMKM juga bisa masuk sehingga kepercayaan masyarakat bisa lebih besar lagi,” ujarnya.
Setelah membuka perdagangan, acara dilanjutkan dengan laporan serangkaian kegiatan dalam rangka 41 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, doa bersama hingga pemotongan tumpeng.