Bos Freeport: Perjanjian Jual Beli Saham dengan Inalum Ini Mengikat
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoRan Inc, Richard C Adkerson , memastikan SPA yang ditandatangani pada hari ini merupakan perjanjian yang mengikat. Artinya 51 persen saham PTFI dipastikan jatuh ke pangkuan Inalum.
“Beberapa bulan yang lalu kami menandatangani perjanjian yang tidak mengikat, dan ini adalah langkah selanjutnya. Ini menyelesaikan negosiasi dan mengikat,” katanya di Ruang Sarulla, Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (27/9).
Pun dengan ditandatangani SPA ini, menurut dia, kesepakatan soal harga divestasi 51 persen saham ke Inalum sebesar USD 3,85 miliar, dan perjanjian konversi Participating Interest (PI) Rio Tinto menjadi saham, tidak akan berubah.
“Itu adalah kesepakatan yang rumit, dan kami senang bahwa kami mencapai titik ini. Orang-orang ini, di sini telah melakukan pekerjaan yang hebat,” papar Richard.
ADVERTISEMENT
Saat disinggung mengenai pihak yang akan mengendalikan operasi tambang emas di Papua nantinya, dia menjelaskan, hal itu akan ditentukan oleh manajemen PTFI setelah dikendalikan oleh Inalum dan Freeport McMoRan Inc.
“Kami semua memiliki perjanjian bahwa operasi akan berlanjut. Tapi bisnis ini membutuhkan pengalaman teknis dan kualikasi yang sangat signifikan,” jelasnya.
Dia pun berharap setelah Inalum menguasai 51 persen saham, operasi penambangan PTFI di Papua semakin stabil. Sebab dengan adanya penandatangan SPA ini, operasi dan stabilitas perusahaan di masa depan akan terjamin.
“Ini adalah situasi win-win. Ini bisnis yang besar, bisnis yang rumit, dan dapat menghasilkan produksi volume tinggi, itu akan menciptakan banyak nilai bagi Inalum, Freeport, rakyat Papua, para pekerja kami, dan pemerintah pusat,” kata Richard.
ADVERTISEMENT