Bos-nya Ditangkap di Kanada, Kini Huawei Diboikot Jepang

7 Desember 2018 10:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Dewan raksasa teknologi Cina Huawei, Meng Wanzhou menghadiri sesi Forum Investasi Modal VTB "Rusia Calling!". (Foto: REUTERS / Alexander Bibik)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Dewan raksasa teknologi Cina Huawei, Meng Wanzhou menghadiri sesi Forum Investasi Modal VTB "Rusia Calling!". (Foto: REUTERS / Alexander Bibik)
ADVERTISEMENT
Jepang menerbitkan aturan yang melarang pengadaan produk-produk telekomunikasi dari Huawei, untuk memenuhi kebutuhan pemerintahan. Hal ini menjadi pukulan kedua bagi industri perangkat teknologi telekomunikasi berbasis di Shenzen itu, setelah penangkapan Chief Financial Officer (CFO)-nya oleh aparat keamanan Kanada.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), boikot produk Huawei ini dilakukan Pemerintah Jepang, karena khawatir dengan kebocoran intelijen dan serangan siber. Selain Huawei, Jepang juga menerapkan aturan yang sama kepada ZTE, industri teknologi telekomunikasi lainnya asal China.
Mengutip Yomiuri, SCMP melaporkan aturan ini akan efektif berlaku pada Senin (10/12) mendatang. Kebijakan Jepang ini, mengikuti lengkah Pemerintah Amerika Serikat (AS), yang sudah lebih dulu memboikot Huawei dan ZTE.
Aparat Keamanan Kanada menahan Meng Wanzhou, Direktur Keuangan yang juga puteri dari pendiri Huawei. Penahanan dilakukan atas permintaan Pemerintah Amerika Serikat (AS). Meng selanjutnya akan diekstradisi ke AS.
Penahanan ini terkait adanya pelanggaran sanksi yang dilakukan Huawei. Menurut Departemen Kehakiman Kanada, Meng ditahan pada tanggal 1 Desember dan akan menghadapi dakwaan pengadilan pada Jumat ini. Penahan dilakukan saat Meng sedang transit di salah satu bandara di Kanada.
Perusahaan teknologi Huawei. (Foto: Philippe Wojazer/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Huawei. (Foto: Philippe Wojazer/Reuters)
Ditulis Reuters, Kamis (6/12), Huawei membenarkan penangkapan Meng. Tapi mereka mengaku tak mengetahui secara detail kesalahan yang dilakukan sang putri pendiri Huawei tersebut.
ADVERTISEMENT
Badan-badan intelijen AS menyatakan Huawei terkait dengan pemerintah China. Perangkatnya, mengandung komponen yang bisa digunakan untuk kegiatan mata-mata. Tapi sejauh ini belum pernah ada bukti otentik soal tudingan tersebut. Huawei juga sudah berulang kali membantahnya.
Selain AS dan Jepang, Australia dan Selandia Baru telah memboikot Huawei untuk pengerjaan jaringan telekomunikasi 5G.