Bos Pertamina soal Eropa Larang Sawit: Kita Olah Jadi B100

19 Maret 2019 10:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Universitas Riau, Selasa (19/3). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Universitas Riau, Selasa (19/3). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi Eropa sudah memutuskan menghentikan minyak kelapa sawit sebagai sumber bahan bakar kendaraan. Selama ini, pasar Uni Eropa menjadi tumpuan produk kelapa sawit Indonesia, karena merupakan tujuan ekspor kedua terbesar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, meminta agar petani kelapa sawit tak berkecil hati akibat kebijakan itu. Sebab kelapa ‎sawit tersebut bisa dimanfaatkan sebagai Biodiesel 100 (B100).
"Jadi jangan berkecil hati ketika Eropa melarang sawit. Karena sawit bisa diolah jadi energi. Dari B20 nantinya jadi B100," kata Nicke dalam BUMN Goes to Campus di Universitas Riau, Pekanbaru, Selasa (19/2).
Menurut dia, pada hari ini Pertamina akan menandatangani nota kesepahaman dengan PT Perkebunan Nusantara (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)‎ untuk pengembangan penggunaan kelapa sawit dari B20 menjadi B100.
Pekerja membongkar buah kelapa sawit di unit pemrosesan minyak kelapa sawit milik negara. Foto: REUTERS / Tarmizy Harva
"Hari ini kerja sama dengan PTPN dan TNI, kita olah sawit jadi fuel, jadi Avtur di Kilang Plaju dan Dumai. Jadi sawit dan kilang di Sumatera," kata Nicke.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, Sumatera memiliki potensi kekayaan energi yang luar biasa. Pertamina ke depan akan melakukan aktivitas Research and Development (R&D) yang semakin masif agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan.
"Potensi Sumatera luar biasa dalam kemandirian kedaulatan energi. Yang kita perlukan R&D untuk maksimalkan semua potensi energi," bebernya.