Bos Tokopedia: Industri Kreatif Tak Boleh Mentok di Level UMKM

16 Maret 2018 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. (Foto: William Tanuwijaya/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. (Foto: William Tanuwijaya/Twitter)
ADVERTISEMENT
Industri kreatif digadang-gadang menjadi motor penggerak bagi perekonomian Indonesia masa depan. Selain mulai marak, perkembangan industri kreatif saat ini banyak digawangi kreator muda sehingga memunculkan ide bisnis yang dinilai lebih fresh dan inovatif.
ADVERTISEMENT
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan banyak kreator Indonesia memiliki visi dan misi serta produk yang bagus, namun sayangnya banyak yang mentok hanya di level UMKM
“Saya yakin sebenarnya dengan ekosistem yang tepat, para kreator lokal dapat berkembang dari usaha kecil menjadi industri, dan dari industri menjadi brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia," kata Wiliam di Ev Hive D Lab, Jakarta, Jumat (16/3).
Tokopedia pun menggelar Maker Fest, kompetisi untuk mencari, mengedukasi, menginspirasi, dan memberikan panggung offline & online bagi para kreator Indonesia untuk merealisasikan dan mengembangkan ide usaha kreatif.
Menurut William, banyak kreator lokal yang sebenarnya mempunyai peluang besar untuk tumbuh. Sebab, para kreator lokal tersebut mempunyai produk yang tidak kalah baik dengan produk-produk buatan luar negeri.
ADVERTISEMENT
Maker Fest diharapkan bisa mendorong agar produk lokal mempunyai wadah awal untuk berkembang. Tidak hanya sebatas Usaha Kecil Menengah (UKM), namun juga berkembang hingga bisa menjadi perusahaan besar yang bahkan siap untuk go public.
"Selama ini, sebagai salah satu startup teknologi di Indonesia kami sering ditanya, kapan IPO? Bagi kami, justru indikator keberhasilan kami adalah para kreator lokal bisa lebih dulu IPO dibanding kami,” ujar William.
Perusahaan e-commerce Tokopedia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan e-commerce Tokopedia. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
William berharap kompetisi Maker Fest ini dapat menjadi penghubung dari para pemangku kepentingan terkait seperti para kreator, platform marketplace, logistik, perbankan, investor, serta pemerintah.
Kompetisi ini nantinya akan berkolaborasi dengan Tokopedia dan didukung oleh institusi-institusi pemerintahan sekaligus pelaku industri Indonesia, yaitu Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta JNE.
ADVERTISEMENT
Rangkaian Maker Fest terdiri dari berbagai workshop, sharing session dan kompetisi ini akan diselenggarakan pada April hingga Desember 2018 di Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar.
Para kreator juga dapat berkonsultasi dengan pelaku usaha, konsultan bisnis serta pengusaha ekonomi kreatif skala nasional mengenai tantangan dan solusi yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis mereka. Termasuk dalam hal pengembangan SDM, inovasi, strategi pemasaran, branding, hingga akses kepermodalan.
Pemenang dari tiap kota akan diterbangkan ke Jakarta untuk mengikuti Festival Maker Fest 2018 di Jakarta pada Desember 2018. Dari 24 peserta skala nasional, 10 finalis terbaik akan diberikan kesempatan mempresentasikan bisnisnya dan memberikan sesi workshop di depan para juri dan pengunjung Festival Maker Fest 2018.
ADVERTISEMENT
Tiga juara terbaik Local Maker Competition 2018 akan mendapatkan reward masing-masing sebesar Rp 1 miliar, Rp 300 juta, dan Rp 200 juta sebagai modal usahanya.
Selain itu, pemenang juga mendapatkan reward lainnya berupa konsultasi kreatif dan produksi untuk branding dan marketing campaign, kolaborasi ekskulsif dengan pelaku industri kreatif nasional dan kesempatan berpartisipasi dalam pameran internasional, serta mengakses jalur distribusi ke ritel internasional.