BPH Migas Resmikan BBM Satu Harga di Pulau Terluar Sulawesi Tenggara

20 Juli 2018 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian SPBU Kompak di Konawe, Sulawesi Tenggara (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian SPBU Kompak di Konawe, Sulawesi Tenggara (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) hari ini meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU penyalur BBM Satu Harga milik PT Pertamina (Persero) di Jalan Poros Langara, Kabupaten Konawe, Kecamatan Wawonii, Sulawesi Tenggara.
ADVERTISEMENT
Konawe Kepulauan tersebut merupakan pulau terluar yang bersebrangan dengan Kota Kendari, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk menuju Konawe, masyarakat harus menyebrang laut dengan kapal ferry sekitar 3 jam dari Pelabuhan Kendari.
Adapun SPBU Kompak 7693302 yang nantinya beroperasi masih menggunakan canting, yakni pengisian BBM secara manual dengan gayung literan.
Anggota Komite BPH Migas M Ibnu Fajar mengatakan, adanya SPBU di Konawe ini memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membeli bensin. Sebab selama ini masyarakat membeli bensin di tingkat pengecer lebih mahal, yakni sekitar Rp 10.000 per liter.
"Dengan adanya SPBU Kompak ini, sekarang masyarakat isi bensin bisa lebih murah, untuk Premium Rp 6.450 per liter, kalau Solar itu Rp 5.150 per liter," kata Ibnu saat peresmin SPBU Kompak di Konawe, Wawonii, Sulawesi Tenggara, Jumat (20/7).
ADVERTISEMENT
Peresmian SPBU Kompak di Konawe, Sulawesi Tenggara (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian SPBU Kompak di Konawe, Sulawesi Tenggara (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Dia melanjutkan, kapasitas yang tersedia di SPBU Kompak Kowane ini mencapai 35 kiloliter (kL) setiap bulan, terdiri dari 25 kL untuk Premium dan 10 kL untuk Solar. Dengan demikian, Ibu berharap perekonomian di Konawe juga dapat tumbuh lebih tinggi.
"Ekonomi akan timbul ketika ada energi. Jadi dengan kapasitas itu, kami berharap ke depannya bisa meningkat lagi konsumsinya, agar ekonomi semakin tumbuh," jelas dia.
Sementera itu, General Manager MOR VII PT Pertamina (Persero) Tengku Fernanda mengatakan, jika konsumsi bensin masyarakat Konawe terus betambah, maka bisa saja SPBU Kompak ini meningkat jadi SPBU Reguler.
"Kalau konsumsinya terus nambah, bisa saja. Kan minimal kapasitas untuk jadi SPBU Reguler itu setiap harinya 10 kL, sekarang kan masih awal, jadi harapan kita bisa terus meningkat," katanya.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan membangun SPBU Kompak hingga 2019 sebanyak 160 SPBU. Sementara target pembangunan SPBU Kompak hingga akhir tahun ini sebanyak 130 SPBU.
"Jadi dari 2017 sampai sekarang ini kami sudah ada 66, sampai akhir tahun ini ada 64 SPBU lagi yang akan dibangun. Jadi nanti diresmiinnya enggak satu-satu, bisa sekali kami resmiin ada belasan, bisa lah tercapai target kami," jelasnya.