BPJS Kesehatan Gandeng Halodoc Kembangkan Layanan Digital

10 Oktober 2019 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerja sama halodoc dengan BPJS Kesehatan.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerja sama halodoc dengan BPJS Kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Aplikasi teknologi kesehatan terintegrasi berbasis online, Halodoc, bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mengembangkan layanan kesehatan berbasis digital. Dengan kerja sama ini, peserta BPJS Kesehatan dapat mengakses berbagai fasilitas layanan melalui Halodoc.
ADVERTISEMENT
CEO Halodoc, Jonathan Sudharta, mengatakan kerja sama ini membuktikan bahwa teknologi mampu menghadirkan kesetaraan akses dan layanan kesehatan, bagi masyarakat di berbagai penjuru wilayah Indonesia.
“Sejak didirikan, Halodoc berkomitmen dan fokus untuk memudahkan akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui teknologi. Jadi tak cuma masyarakat di perkotaan, di daerah terpencil juga bisa mengingat BPJS Kesehatan memiliki basis pengguna terbesar,” katanya melalui pernyataan resmi, Kamis (10/10).
Melalui kerjasama strategis ini, kedua belah pihak akan bersama-sama menggabungkan keahlian, guna memperluas akses dan layanan kesehatan secara digital bagi masyarakat. Terutama peserta BPJS Kesehatan.
Menanggapi kerja sama ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan kehadiran teknologi memberi peluang besar untuk mempercepat serta memperluas akses dan layanan bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah dan pelaku bisnis harus bahu-membahu berbuat sesuatu agar peluang ini tidak berlalu sia-sia. Kita harus menciptakan ekosistem digital di sektor kesehatan yang kondusif dan inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat di seluruh penjuru Indonesia,” ujarnya.
Saat ini, Halodoc telah mampu memperluas akses dan layanan kesehatan berkualitas yang setara bagi masyarakat. Tercatat, lebih dari 50 persen pengguna Halodoc merupakan penduduk luar pulau Jawa. Dari jumlah itu, 74 persen di antaranya tinggal di luar Jakarta dan Surabaya, yang merupakan dua kota terbesar di Indonesia.
Warga menunjukan aplikasi digital dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan saat sosialisasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (30/7). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Wahyuddin Bagenda, mengatakan pihaknya memang terus berupaya mengoptimalkan layanan dengan memanfaatkan teknologi. Salah satunya adalah Mobile JKN, yang merupakan transformasi digital dari layanan administrasi kepesertaan yang selama ini dilakukan di kantor cabang.
ADVERTISEMENT
“Melalui penggabungan keahlian dari Halodoc di bidang teknologi, kami berharap dapat melengkapi pengalaman pengguna akan fasilitas kesehatan dengan lebih inklusif, efisien, dan efektif,” kata Wahyuddin.
Hingga September 2019, jumlah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah mencapai lebih dari 221 juta jiwa. Artinya, lebih dari 83 persen dari penduduk Indonesia sudah terlindungi program jaminan kesehatan.
Pada tahap awal kerjasama ini, peserta JKN-KIS akan mendapatkan akses dan layanan kesehatan secara digital Halodoc. Seperti konten promosi kesehatan yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN BPJS Kesehatan. Melalui kerjasama ini juga diharapkan turut mampu mengentaskan disparitas antara jumlah penduduk dengan fasilitas dan layanan kesehatan di Indonesia.