BPK Lakukan Audit Tahap 3 BPJS Kesehatan, Rumah Sakit juga Diperiksa

5 Desember 2018 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi BPJS Kesehatan mengenai rujukan online.
 (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi BPJS Kesehatan mengenai rujukan online. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kembali melakukan audit terhadap keuangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan. Audit tahap ketiga ini, juga menyasar rumah sakit yang menjadi mitra layanan BPJS Kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kepala BPKP Ardan Adiperdana menjelaskan, audit ketiga ini merupakan audit tutup tahun. Sebelumnya pemerintah telah meminta BPKP melakukan audit, menyusul dua kali suntikan dana bantuan APBN ke BPJS Kesehatan, masing-masing sebesar Rp 4,9 triliun dan Rp 5,6 triliun.
“(Audit) masih sama. Cash flow seperti apa. Keseluruhannya diaudit. Kayak proyeksi arus kas, tapi laporan keuangan juga kita review. Sampai ke rumah sakit,” kata Ardan kepada wartawan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11).
Menurutnya, audit tahap dua dilakukan berdasarkan asersi pada Oktober lalu, dengan proyeksi sampai Desember. Setelah itu, BPKP ditugaskan lagi untuk melakukan audit tahap ketiga sampai tutup tahun 2018.
Gedung BPJS Kesehatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BPJS Kesehatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dia berharap, audit tahap ketiga ini dapat selesai pada Januari mendatang. “(Audit) tahap ketiga ini untuk 2018 keseluruhan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait waktu pencairan suntikan dana tahap kedua sebesar Rp 5,6 triliun, Ardan meminta wartawan menanyakan kepastiannya ke Kementerian Keuangan. Sebelumnya diberitakan, dana yang akan digunakan BPJS Kesehatan untuk membayar tunggakan ke rumah sakit itu, akan dibayarkan pada Desember ini.
"Kami sedang fokus dengan BPJS Kesehatan. Sudah selesai dengan BPKP, sudah kita review dan bertemu dengan Menko PMK. Tergantung DIPA dan cash flow-nya. Tapi sampai dengan Desember akan dibayarkan semuanya," kata Mardiasmo, Kamis (29/11) lalu.