BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,27 Persen di Kuartal II 2018

6 Agustus 2018 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BPS konpers pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018, Senin (6/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BPS konpers pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018, Senin (6/8). (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi selama kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan kuartal II 2017 yang sebesar 5,01 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,06 persen (quartal to quartal/qtq).
"Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen (yoy), ini lebih bagus dibandingkan kuartal II 2017 5,01 persen (yoy)," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (6/8).
Menurut dia, hal ini tak lepas dari beberapa faktor domestik dan global yang mulai menunjukkan peningkatan. "Mulai dari sektor migas dan nonmigas yang menunjukkan peningkatan," katanya.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Foto: ANTARA FOTO/ Dhemas Reviyanto)
Untuk faktor domestik, laju inflasi Indonesia selama Juli sebesar 0,28 persen (mtm) dan 3,18 persen (yoy) tersebut masih terkendali dan dalam target pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) yang sebesar 3,5 plus minus 1 persen. Selain itu, harga minyak mentah Indonesia atau ICP yang meningkat di kuartal kedua tahun ini juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Migas dan nonmigas menunjukkan perbaikan. Harga ICP di kuartal II 2018 mencapai USD 70,08 per barel, meningkat 11,02 persen dari kuartal sebelumnya yang sebesar USD 63,02 per barel," jelasnya.
Sementara itu, perekonomian global masih menunjukkan ketidakpastain, terutama terkait sektor dagang di negara maju. Namun demikian, beberapa negara mitra dagang Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang positif.
"Untuk global masih menunjukkan ketidakpastian, tapi di negara berkembang lebih baik dari negara maju," tambahnya.