BPS Kumpulkan Data Total Belanja Masyarakat di E-commerce

19 September 2019 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Belanja Online Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Belanja Online Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia dianggap Direktur Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik (BPS), Puji A Kurniawan, berperan besar terhadap minat masyarakat yang memilih belanja online di e-commerce. Adanya promo, harga murah, sampai bebas ongkir menurut Puji jadi alasan masyarakat memilih e-commerce.
ADVERTISEMENT
Namun, Puji mengakui pihaknya belum mempunyai data-data yang lengkap mengenai aktivitas belanja di e-commerce.
“Memang ini permasalahan bahwa kita dalam menghitung konsumsi rumah tangga tidak merinci secara persis berapa banyak dia belanja secara online. Tapi belakangan kita coba menangkap fenomena itu,” kata Puji di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (19/9).
Puji mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian terkait dalam pendataan ini. Ia memastikan proses ini akan segera berjalan. Selama ini data total belanja di e-commerce belum pernah dikumpulkan.
“Kita terus selain ingin meningkatkan data-data yang kita punya dan kita berharap kita bisa mengumpulkan banyak data-data yang bisa kita manfaatkan. Ini adalah variabel yang kita harapkan sehingga nantinya kita dapat kumpulkan,” ujar Puji.
ADVERTISEMENT
Effort-nya cukup besar, kita masih terus melakukan upaya-upaya peningkatan agar kita benar-benar bisa tahu berapa sebenarnya total belanja online. Karena terus terang kalau kita menghitung PDB kita kan sejauh ini memang belum pernah dikeluarkan berapa jumlah belanja online, kita hanya secara total saja,” tambahnya.
Meski begitu, Puji mengaku ada pengamatan atau survei internal yang dilakukan terhadap e-commerce. Sejauh ini, kata Puji, proses transaksinya hanya didominasi di wilayah Pulau Jawa. Kebanyakan jasa yang diminati masyarakat mulai dari aksesoris sampai transportasi.
“Nah apa yang diminati di sini barang lainnya alat komunikasi dan aksesoris, kemudian barang rekreasi, pakaian, dan juga produk perawatan. Sedangkan jasa tertinggi adalah jasa tiket, kemudian jasa kurir, dan transportasi taksi atau ojek online,” ungkap Puji.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Puji, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengungkapkan pentingnya sebuah data dari e-commerce. Untuk itu, ia mendukung sepenuhnya langkah dari BPS.
“Kalau asumsi kurang kuat apalagi data juga, maka sampai sekarang variasi berapa persen sharing e-commerce terhadap ritel nasional berbeda-beda, bukan hanya di Indonesia tapi negara lain juga,” ungkap Bhima.
“Jadi kalau BPS ingin mendorong adanya data yang lebih valid, yang agregat dari Sabang sampai Merauke terkait dengan e-commerce ini kami dukung sekali,” tambahnya.