BPS: Nilai Tukar Petani Naik 0,37% di Mei 2018
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,61%, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,24%.
“Ini meningkat tipis dibandingkan April 2018. Tentunya menggembirakan, naik 0,37%. Kenaikan NTP ini terjadi untuk seluruh subsektor. Kenaikan dipengaruhi oleh indeks harga yang diterima lebih besar dari yang dibayar,” ungkap Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (4/6).
Kenaikan NTP Mei 2018 dipengaruhi oleh meningkatnya NTP pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,30%, subsektor hortikultura sebesar 0,02%, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,64%, subsektor peternakan sebesar 0,48% dan perikanan sebesar 0,59%.
Untuk diketahui, Nilai Tukar Petani adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.
ADVERTISEMENT
NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.