news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BPS Papua Absen Rilis Inflasi Agustus 2019

2 September 2019 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian berjaga saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua. Foto: ANTARA FOTO/Indrayadi TH
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) ikut terkena dampak terkait kerusuhan di Papua. Bahkan, BPS Papua tak melakukan rilis inflasi akibat kerusuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, tak dirilisnya inflasi itu untuk berjaga-jaga dari kondisi kisruh di Papua. Kerusuhan tersebut juga membuat kantor BPS di Jayapura mengalami kerusakan.
"Teman-teman kita di BPS Papua tak bisa gabung, tetapi di BPS Papua Barat sudah bisa gabung. Kalau Kantor BPS oke, kerusakan beberapa kaca jendela pecah, dan mobil pecah," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (2/9).
Meskipun tak ikut rilis, Suhariyanto menuturkan, angka inflasi di Papua tetap masuk ke BPS Pusat.
Adapun selama Agustus 2019, Jayapura mengalami deflasi 0,14 persen secara bulanan (mtm) dan Merauke juga mengalami deflasi 0,18 persen (mtm).
"Masing-masing terjadi deflasi, di Jayapura 0,14 persen dan Merauke 0,18 persen. Hal ini karena ada penurunan bahan makanan dan makanan jadi, serta penurunan tarif angkutan udara," jelasnya.
Kepala BPS Suhariyanto Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Suhariyanto pun berharap semua masyarakat bisa menjaga toleransi, sehingga kerusuhan di Papua cepat berhenti dan bisa menjalankan aktivitas sehari-hari.
ADVERTISEMENT
"Saya harap tetap waspada dan tidak terpancing dengan isu yang tidak bertanggung jawab dan saya harap tetap hormati keberagaman sesuai semboyan negara kita Bhineka Tunggal Ika," tambahnya.
Serangkaian kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian publik. Bahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan akan berkantor di Papua selama sepekan ke depan. Hal itu dilakukan untuk memantau langsung kondisi terkini di Papua dan Papua Barat.
"Saya akan paling tidak, mungkin 4-5 hari, seminggu akan ada di situ,” ucap Tito di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (1/9).
Tito menegaskan, ia bersama TNI telah berkomitmen untuk menjaga keamanan bumi cenderawasih itu dari hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT