BRI Akan Luncurkan 2 Kapal Baru untuk Layanan Perbankan

26 Juli 2019 9:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahtera Seva II, kapal layanan perbankan milik Bank BRI atau BRI Teras Kapal yang melayani wilayah kepulauan di Flores, NTT. Foto: Wendiyanto Saputro
zoom-in-whitePerbesar
Bahtera Seva II, kapal layanan perbankan milik Bank BRI atau BRI Teras Kapal yang melayani wilayah kepulauan di Flores, NTT. Foto: Wendiyanto Saputro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI, akan meluncurkan dua kapal baru layanan perbankan. Kapal baru untuk fasilitas yang dinamai Teras BRI Kapal itu akan diluncurkan akhir 2019 ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan, langkah tersebut akan makin mengukuhkan posisi BRI sebagai satu-satunya bank di dunia yang memiliki layanan perbankan di kapal.
“Jadi waktu 2014 atau 2015 itu saya mengusulkan ke dirut BRI. Itu pas saya di posisi Pak Osbal (Direktur Jaringan dan Layanan Bank BRI). Disetujui, tapi pas eksekusi saya lagi indekos (ditugaskan) di bank lain,” katanya meninjau pengoperasian Teras BRI Kapal di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/7).
Bahtera Seva II meninggalkan dermaga Pelabuhan Labuan Bajo untuk melayani transaksi perbankan di wilayah kepulauan di NTT. Foto: Wendiyanto Saputro
Selain di wilayah kepulauan sekitar Labuan Bajo, BRI memiliki dua Teras BRI Kapal, yakni di Kepulauan Seribu dan di Halmahera. Penambahan dua kapal baru, masing-masing satu untuk menggantikan kapal di Halmahera yang berstatus sewaan.
“Satu lagi akan kita tempatkan di Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Jadi layanan Teras BRI Kapal akan kita perluas,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Suprajarto menilai, idealnya ada 10 kapal yang dioperasikan di wilayah-wilayah kepulauan kecil di Indonesia, untuk melayani transaksi perbankan.
ATM di Kapal Bahtera Seva II, melengkapi layanan perbankan di BRI Teras Kapal. Foto: Wendiyanto Saputro
Dia mengakui, pendapatan dari setiap Teras BRI Kapal belum bisa menutupi operasional. Bahkan sejak pertama diluncurkan belum mencapai titik impas (break event point).
Karena menurut Suprajarto, biaya operasinya memang tinggi. Biaya pengadaan kapalnya sendiri, yang di Labuan Bajo ini misalnya mencapai Rp 21 miliar.
“Tapi saya kira ini bagian dari pelayanan kita buat masyarakat di daerah-daerah terpencil. Khususnya di pulau-pulau kecil. Kalau enggak begitu, mereka enggak akan mengerti dan bisa transaksi di bank,” imbuhnya.