BRI: Bank Banten Menarik, tapi Belum Ada Rencana Masuk

11 Oktober 2018 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bank BRI. (Foto: Dok. Bank BRI)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bank BRI. (Foto: Dok. Bank BRI)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menilai Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten punya prospek pertumbuhan yang sangat menarik. Tapi menurut Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo, sejauh ini belum ada rencana BRI untuk masuk ke Bank Banten.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, sejumlah wilayah di area Banten seperti Tangerang, Tangerang Selatan, dan sekitarnya punya potensi pertumbuhan yang sangat besar. Jika itu bisa dilayani oleh Bank Banten, menurutnya tentu akan bagus bagi kinerja bank tersebut.
“Yang sekarang barangkali belum terlalu besar. Jadi dia belum bisa meng-grab potensi itu. Jadi sebetulnya menarik,” kata Haru saat ditemui di arena acara Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Dia menambahkan, wilayah Banten yang berbatasan dengan Jakarta, juga masih punya prospek pengembangan bisnis yang cerah. Meski demikian, sejauh ini BRI belum menerima penawaran apapun dari Bank Banten.
Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo. (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo. (Foto: Charles Brouwson/kumparan)
“Kalau ada bank yang barangkali cukup bagus potensi pertumbuhannya, saya kira itu mungkin saja (BRI masuk). Tapi bahwa (saat ini) plan belum ada. Rencana belum ada,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten atau Bank Banten, memang berencana memperkuat modal melalui penerbitan saham baru (rights issue). Rencana itu akan dilakukan pada semester I tahun 2019 mendatang. Dari saham baru senilai Rp 600 miliar, pihak Bank Banten disebut-sebut telah menawarkan porsi saham baru sebesar 25 persen kepada BRI.
“Angka-angka itu belum diberikan ke kita. Kalau memang ada (penawaran) tentu akan kita pelajari dulu. Tapi sampai hari ini belum ada PPJB (Perjanjian Pengikat Jual Beli), belum ada apa-apa,” tandasnya.
Selama ini menurut Haru, BRI telah memiliki MoU dengan 27 BPD seluruh Indonesia. Lingkup MoU itu meliputi transaksi RABP (Rekening Antar-Bank Pasiva). Lalu transaksi repo, untuk menampung kelebihan likuiditas atau menambal kekurangan likuiditas BPD.Dalam konteks MoU tersebut, lanjut Haru, itu kerja samanya dengan 27 BPD tidak hanya Bank Banten saja.
ADVERTISEMENT