BRI Jadi BUMN dengan Laba Tertinggi

4 Desember 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro. (Foto: Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN)
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro. (Foto: Foto: Dok. Humas Kementerian BUMN)
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 24 triliun selama kuartal III-2018. Laba bersih ini merupakan yang tertinggi di antara sepuluh BUMN yang memiliki liabilitas terbesar lainnya.
ADVERTISEMENT
Laba bersih BRI tersebut naik 14,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,5 triliun.
Meski mencatatkan laba bersih tertinggi, utang BRI juga yang terbesar dalam 'top ten' BUMN. Pada kuartal III-2018, utang yang harus ditanggung BRI atau liabilitas sebesar Rp 1.008 triliun.
Namun Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan, dari Rp 1.008 triliun tersebut, terdapat Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI yang mencapai Rp 873 triliun. Sehingga utang net BRI hanya sebesar Rp 135 triliun.
"Karena BRI misalnya, dari liabilitas Rp 1.008 triliun, Rp 873 triliunnya adalah DPK (Dana Pihak Ketiga) yang sewaktu-waktu bisa diambil. Jadi itu utang dalam tanda petik, tetapi total utang sesungguhnya cuma Rp 135 triliun, misal melalui surat berharga, obligasi, atau utang dari bank yang lain," ujar Aloysius di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (4/12).
Warga usai bertransaksi melalui layanan ATM Bank BRI di Kantor Cabang Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).  (Foto: Dok. Bank BRI)
zoom-in-whitePerbesar
Warga usai bertransaksi melalui layanan ATM Bank BRI di Kantor Cabang Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). (Foto: Dok. Bank BRI)
Selain itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga mencatatkan laba bersih tertinggi kedua setelah BRI. Pada kuartal III, laba Mandiri tercatat sebesar Rp 19 triliun. Begitu pula dengan liabilitas Mandiri yang tercatat sebesar Rp 997 triliun, terbesar kedua setelah BRI.
ADVERTISEMENT
Laba bersih tertinggi selanjutnya yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 14 triliun. Namun tak seperti BRI dan Mandiri, liabilitas Telkom hanya Rp 99 triliun, terendah kedua setelah PT Pupuk Indonesia (Persero) yang sebesar Rp 76 triliun.
Sementara laba bersih PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 11 triliun, dengan liabilitas sebesar Rp 660 triliun.
Laba bersih PT Pertamina (Persero) Tbk sebesar Rp 5 triliun di kuartal III 2018, dengan liabilitas sebesar Rp 522 triliun. Disusul oleh laba PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp 4 triliun di kuartal III 2018, dengan liabilitas sebesar Rp 102 triliun.
Untuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tercatat hanya Rp 2 triliun, dengan liabilitas Rp 249 triliun. Sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) Tbk yang memiliki laba bersih Rp 2 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara laba bersih PT Taspen (Persero) hanya sebesar Rp 100 miliar di kuartal III 2018, dengan liabilitas sebesar Rp 222 triliun.
Adapun BUMN yang mencatatkan kerugian di kuartal III 2018 yakni PT PLN (Persero), sebesar Rp 18 triliun. Sementara liabilitasnya mencapai Rp 543 triliun.
Secara keseluruhan, utang atau liabilitas BUMN di kuartal III 2018 sebesar Rp 5.271 triliun (gross), mencakup simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang sebesar Rp 2.488 triliun dan cadangan premi yang sebesar Rp 335.
"Jadi total utang di luar DPK dan cadangan premi itu sebenernya Rp 2.488 triliun dari 143 BUMN. Itu net Rp 2.488 triliun," tambahnya.