BRI Raup Laba Rp 16,16 Triliun di Semester I 2019, Naik 8,19 Persen

14 Agustus 2019 10:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (ketiga kanan) dalam pemaparan kinerja Keuangan Triwulan PT Bank Rakyat Indonesia Tahun 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (ketiga kanan) dalam pemaparan kinerja Keuangan Triwulan PT Bank Rakyat Indonesia Tahun 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil mendapatkan laba Rp 16,16 triliun pada semester I 2019. Raihan ini naik 8,19 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year) senilai Rp 14,93 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, pertumbuhan laba perusahaan ditopang dari berbagai kantong seperti pendapatan bunga bersih perseroan Rp 39,92 triliun atau naik 4,37 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 38,24 triliun.
Selain itu, kredit perseroan naik 11,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 888,32 triliun. Pertumbuhan kredit perseroan ini didominasi dari pemberian kredit ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
"Penyaluran kredit didominasi ke segmen UMKM yaitu sebesar 76,72 persen atau Rp 681,50 triliun. Penyaluran kredit UMKM BRI untuk triwulan II 2019 tercatat naik 13 persen (yoy)," kata dia dalam paparan kinerja di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (14/8).
Paparan kinerja keuangan semester I 2019 BRI 2019 di Gedung BRI, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Sepanjang semester I 2019, perusahaan juga berhasil mengumpulkan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 945,05 triliun. Angka ini naik 12,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 811,19 triliun.
ADVERTISEMENT
"DPK BRI masih didominasi dana murah atau CASA berupa tabungan dan giro dengan komposisi 57,35 persen" kata dia.
Faktor lain yang mendorong laba adalah fee based income atau tumbuh 17,86 persen secara yoy dibandingkan Juni 2018.
Di sisi aset, perusahaan berhasil meningkatkannya dari Rp 1.153,22 triliun menjadi Rp 1.288,19 triliun atau naik 11,7 persen.
Sementara itu, perusahaan berhasil menjaga rasio kredit bermasalah alias Non Performing Loan (gross) sebesar 2,33 persen. Angka ini tak berubah dibandingkan posisi Juni 2019. Loan to Debt Ratio (LDR) BRI 94 persen.
"Dengan rasio yang cukup kuat, kami optimistis tumbuh dan capai target akhir 2019," ucapnya.