BRI Raup Laba Rp 7,42 Triliun di Kuartal I 2018, Naik 11,6%

3 Mei 2018 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Galeri e-Banking BRI  (Foto:  ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
zoom-in-whitePerbesar
Galeri e-Banking BRI (Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berhasil mencatatkan kinerja positifnya di awal tahun 2018. Di tiga bulan (kuartal) pertama 2018 perusahaan memperoleh laba bersih Rp 7,42 triliun atau tumbuh 11,57% dari periode yang sama tahun lalu Rp 6,65 triliun
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BRI Suprajarto menyebutkan, kenaikan laba bersih ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 6,4% dari Rp 24,65 triliun menjadi Rp 26,23 triliun. Selain itu perusahaan juga mencatatkan kenaikan kredit 12,86% menjadi Rp 737 triliun dari sebelumnya yang hanya Rp 653 triliun.
"Pada kuartal I 2018, secara konsolidasi Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 757,68 triliun atau naik sebesar 11,2% dibandingkan periode kuartal I 2017 sebesar Rp 681,27 triliun. Pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Maret 2018 yang tercatat 8,5%,” kata Suprajarto dalam konferensi pers di Gedung BRI, Kamis (3/5).
Selain itu, emiten berkode BBRI juga mampu meningkatkan portofolio pembiayaan ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dimana penyaluran kredit ke segmen UMKM tercatat senilai Rp 584,7 Triliun atau 77,2% dari keseluruhan portofolio kredit BRI.
ADVERTISEMENT
Pada periode yang sama tahun lalu, portofolio penyaluran kredit BRI ke segmen UMKM tercatat 74,4%. “Ini merupakan bukti nyata komitmen Bank BRI untuk pemberdayaan UMKM di Indonesia sehingga meningkatkan sektor riil,” ujarnya.
Sepanjang kuartal I tahun ini BBRI juga berhasil menyalurkan KUR senilai Rp.22,3 Triliun kepada lebih dari 1,1 juta debitur. Pencapaian ini tercatat setara 28,1% dari target penyaluran KUR yang di breakdown oleh Pemerintah kepada Bank BRI di tahun 2018 yakni sebesar Rp.79,7 Triliun.
Paparan kinerja keuangan triwulan I PT BRI. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paparan kinerja keuangan triwulan I PT BRI. (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Penyaluran kredit yang tumbuh dua digit mampu diimbangi BRI dengan tetap menjaga kualitas kredit. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah, NPL Gross BRI, yang tercatat sebesar 2,46 persen. NPL BRI tercatat lebih kecil daripada NPL industri, dimana NPL industri perbankan di Indonesia tercatat 2,75 persen pada Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Bank BRI juga meningkatkan NPL coverage, dari semula sebesar 172,38% pada kuartal I 2017 menjadi 174,81 persen pada periode kuartal I 2018.
“Ini mengindikasikan bahwa BRI konservatif memandang risiko yang akan datang, sekaligus untuk menjaga tingkat sustainabilitas dan profitabilitas ke depannya,” ujar Suprajarto.
Dana Pihak Ketiga BRI berhasil tumbuh sebesar 12,7% ke posisi Rp 827,1 Triliun rupiah di kuartal I 2018 dari posisi Rp 734 Triliun di kuartal I 2017. Tingkat pertumbuhan tersebut jauh diatas tingkat pertumbuhan DPK Nasional Maret 2018 yang tercatat sebesar 7,7%. Selaras dengan peningkatan DPK, BRI mampu meningkatkan dana murah (CASA), menjadi 55,87% di Triwulan I 2018 dari sebelumnya 55,17% pada periode sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Dengan kinerja yang cukup kuat tersebut kami optimistis mampu tumbuh secara berkelanjutan dengan tetap fokus terhadap pemberdayaan UMKM, mendorong literasi dan inklusi keuangan ke seluruh penjuru negeri serta menjalankan fungsi sebagai agent of development," jelasnya.