BRI Raup Laba Rp 8,2 T di Triwulan I Tahun 2019, Naik 10,43 Persen

24 April 2019 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (kanan) dalam pemaparan kinerja Keuangan Triwulan PT Bank Rakyat Indonesia Tahun 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BRI Suprajarto (kanan) dalam pemaparan kinerja Keuangan Triwulan PT Bank Rakyat Indonesia Tahun 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI mencatat perolehan laba bersih secara konsolidasi senilai Rp 8,2 triliun per triwulan I tahun 2019. Perolehan tersebut tumbuh 10,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 7,42 triliun.
ADVERTISEMENT
Peningkatan laba ini turut mengerek kenaikan aset secara konsolidasi BRI beserta anak perusahaannya mencapai Rp 1.279,86 triliun. Jumlah tersebut naik 14,35 persen dibanding posisi yang sama pada periode tahun lalu sebesar Rp 1.119,24 triliun.
Wakil Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan pencapaian kinerja ini disokong oleh penyalurann kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), yang tumbuh di atas rata-rata industri perbankan nasional.
Hingga akhir Maret 2019, penyaluran kredit BRI tercatat mencapai Rp 855,7 triliun atau tumbuh 12,91 persen dibanding penyaluran kredit pada akhir Maret 2018 sebesar Rp 757,68 triliun.
"Kredit mikro tumbuh sekitar 13,17 pesen secara year on year (yoy), kredit konsumer tumbuh 9,63 persen yoy, kredit ritel dan menengah tumbuh 13,47 persen yoy serta kredit korporasi tumbuh 14,15 persen secara yoy," katanya di Gedung BRI I, Jakarta, Rabu (24/4).
ADVERTISEMENT
Kredit mikro BRI masih menjadi porsi terbesar penyaluran kredit BRI dengan sharing mencapai 33,21 persen dari seluruh portofolio pinjaman. Angka ini naik dibanding Maret tahun 2018 sebesar 33,13 persen.
Kinerja segmen mikro BRI didorong keberhasilan perseroan melakukan digitalisasi pada proses bisnis, salah satunya melalui BRISPOT. Aplikasi ini merupakan digitalisasi Bank BRI dalam membuat proses kredit mikro lebih cepat, efisien, paperless, dan digital base.
"Saat ini seluruh tenaga pemasar mikro BRI telah menggunakan BRISPOT dalam melakukan proses kredit. Hal ini terbukti efektif karena proses kredit mikro BRI menjadi sangat cepat," katanya.
Salah satu kantor cabang Bank BRI. Foto: Dok. Bank BRI
Bank BRI juga berhasil menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Hal tersebut tercermin dari perbaikan rasio kredit bermasalah, di mana hingga akhir Maret 2019 NPL BRI hanya 2,41 persen, lebih rendah dibandingkan akhir Maret 2018 sebesar 2,46 persen.
ADVERTISEMENT
Faktor lain pendorong laba Bank BRI yakni perolehan Fee Based Income (FBI), yang pada akhir Maret 2019 tercatat Rp 3,14 triliun atau tumbuh 16,49 persen dibandingkan posisi akhir Maret 2018 yakni sebesar Rp 2,69 triliun.
Sementara penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI juga positif. Hingga akhir kuartal I 2019, DPK BRI tumbuh 13,18 persen dari Rp 827,06 Triliun di triwulan I 2018 menjadi Rp 936,03 Triliun di triwulan I 2019.
"Komposisi dana murah menjadi penopang utama DPK BRI, dimana tumbuh 14,01 persen secara yoy sehingga saat ini komposisi CASA BRI menjadi 56,28 persen," katanya.