BRIsyariah Incar Portofolio 2 Juta Nasabah BRI di Aceh

15 Agustus 2019 13:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencatatan saham perdana PT BRISyariah di BEI  Foto:  Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pencatatan saham perdana PT BRISyariah di BEI Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
Menangkap peluang diberlakukannya Qanun Lembaga Keuangan Syariah (Qanun LKS) di Provinsi Aceh, PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIsyariah) telah mulai mengkonversi portofolio bisnis induknya.
ADVERTISEMENT
Tercatat lebih dari 2 juta nasabah dan lebih dari Rp 20 triliun portofolio bisnis (pembiayaan dan pendanaan) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) di Aceh menjadi target konversi tersebut.
“Artinya implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah di Aceh ini akan membawa dampak besar bagi peningkatan kinerja BRIsyariah, baik di segi pendanaan, pembiayaan, maupun laba rugi,” jelas Direktur Bisnis Komersil BRIsyariah Kokok Alun Akbar dalam keterangannya dikutip kumparan, Kamis (15/8).
Melalui implementasi Qanun LKS ini, BRIsyariah berpotensi mendapat tambahan dana murah yang juga merupakan fokus Perseroan di Tahun 2019. Peningkatan CASA sangat penting bagi rekomposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BRIsyariah karena akan berdampak langsung pada penurunan cost of fund atau biaya dana.
ADVERTISEMENT
Laba Bersih Semester I 2019 Rp 35 Miliar
Di semester I 2019, BRIsyariah berhasil menurunkan cost of fund Perseroan sebesar 30 bps menjadi 4,43 persen, dari sebelumnya 4,73 persen di akhir tahun 2018. Keberhasilan ini antara lain merupakan kontribusi pertumbuhan Tabungan Payroll serta giro dari transaksional nasabah.
RUPS Tahunan BRISyariah. Foto: Dok. Dok. BRISyariah
Di sisi pembiayaan, pada paruh kedua 2019, BRIsyariah akan melakukan sejumlah inovasi pembiayaan. Salah satunya peningkatan customer experience melalui perangkat perbankan digital untuk simplifikasi proses dan pertumbuhan bisnis yang lebih optimal di segmen mikro dan konsumer. Segmen konsumer yang merupakan long-term key growth driver bagi BRIsyariah, di semester I 2019 berhasil tumbuh sebesar 21,59 persen secara yoy, dengan kontribusi terbesar dari pembiayaan Multi Faedah BRIsyariah iB salary based.
ADVERTISEMENT
Mengenai pembiayaan bermasalah, BRIsyariah sudah mulai menunjukkan perbaikan dibandingkan posisi akhir tahun 2018.
Di bawah manajemen yang terpilih pada RUPS bulan April lalu, BRIsyariah menunjukkan perbaikan Non Performing Finance (NPF) dari 4,97 persen pada akhir 2018 menjadi 4,51 persen di semester I 2019.
Sedangkan laba yang berhasil dibukukan sebesar Rp 35 miliar merupakan dampak dari langkah konservatif Perseroan dalam melakukan pencadangan untuk pembiayaan yang terpengaruh kondisi pasar dan berefek pada sejumlah bank di Indonesia, termasuk BRIsyariah.
Ke depannya, peningkatan kualitas aset akan menjadi perhatian khusus BRIsyariah. Untuk hal tersebut Perseroan telah menetapkan program antara lain perbaikan proses under writing dan pembentukan tim task force untuk menekan NPF.
ADVERTISEMENT