BTN Bidik Dana Pihak Ketiga Ritel Rp 58,8 Triliun di 2019

25 Januari 2019 20:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BTN Luncurkan Program Serbu Poin di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BTN Luncurkan Program Serbu Poin di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan. (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) ritel pada tahun ini senilai Rp 58,8 triliun. Target tersebut tumbuh 15,9 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 51,6 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank BTN, Maryono, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan pertumbuhan DPK ritel yaitu dengan meluncurkan program poin serbu.
Poin Serbu BTN kali ini memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menukar poinnya dengan hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
"Tujuan perubahan skema penukaran poin dan Poin Serbu BTN tahun ini menarik sebanyak mungkin nasabah baru, meningkatkan saldo tabungan dan meningkatkan fee based income (pendapatan non bunga) dari transaksi nasabah Iewat seluruh aplikasi,” kata Maryono saat peluncuran program poin serbu BTN di Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (25/1).
Bank BTN  (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bank BTN (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Selain meraup DPK lewat Program Poin Serbu BTN, Bank BTN juga berburu fee based income lewat transaksi elektronik atau digital. Adapun transaksi elektronik yang dimaksud adalah transaksi dengan kartu debit maupun aplikasi mobile banking dan internet banking Bank BTN.
ADVERTISEMENT
“Pertumbuhan e-commerce dan fintech di Indonesia membuat transaksi digital meningkat pesat dan mengerek fee based income, karena itu sebagai bentuk rewards atau pemberian poin akan menguntungkan nasabah,” kata Maryono.
Sementara itu, pada tahun 2018, bank pelat merah dengan kode saham BBTN ini mencetak pendapatan non bunga dari transaksi elektronik sekitar Rp 114 miliar dengan jumlah transaksi menyentuh sekitar 250 juta transaksi.